SYUKUR DAN JUJUR
Hidup di dunia tidak selalu bahagia.
Kadang tubuh terasa lelah, pikiran terasa penat dan masalah selalu saja datang.
Namun, hal tersebut bukanlah menjadi akhir dari hidup kita. Hidup masih
berjalan dengan segala lika-likunya.
Lika-liku hidup yang dijalanani
manusia penuh dengan pasang surut. Ketika kita sukses mencapai tujuan kita,
kita akan merasa senang. Namun ketika kita gagal mencapai tujuan, terkadang
kita kecewa. Padahal hidup yang kita jalani penuh dinamika. Maka dari itu kita
perlu bersyukur.
Syukur adalah wujud terima kasih
seorang hamba kepada Tuhannya. Allah sebagai pemberi rezeki semua makhluknya
tentu bersikap adil. Ada manusia yang kaya tetapi sakit-sakitan. Ada pula
manusia yang hidupnya pas-pasan namun dikaruniai badan sehat. Tidak perlu menunggu kaya ataupun
miskin untuk bersyukur. Apapun keadaan kita, cukupkanlah diri kita dengan apa
yang ada. Nikmati apa yang kita miliki sekarang, maka Allah akan menambah rezeki
kita. Itulah hubungan yang ideal antara Allah dengan hamba-Nya.
Berkaitan dengan hubungan manusia
dan Allah, kita harus mengakui bahwa Allah adalah Tuhan semesta alam. Kita sebagai
manusia sangatlah kecil dihadapan Allah. Kita sebagai hamba Allah ingin agar
hidup terasa bahagia. Kebahagiaan bisa kita gapai salah satunya dengan jujur.
Nabi Muhammad SAW sangat menekankan sifat kejujuran ini sejak dini. Dengan
kejujuran, kita memberi sinyal kepada orang lain bahwa kita adalah manusia yang
bisa dipercaya. Dengan demikian, sikap jujur akan menumbuhkan rasa percaya
orang lain kepada kita.
Syukur dan jujur merupakan modal
hidup yang utama. Syukur membuat kita merasa cukup atas pemberian Allah
sedangkan jujur akan membawa kita kepada lapangnya jalan hidup. Syukurilah
apapun keadaan kita dan berlakulah jujur kepada sesama karena Allah tidak akan
luput memberi balasan terhadap semua amal kita, sekecil apapun itu.
R
note 30-11-2013
0 Komentar