Advertisement

Main Ad

Syukur dan Jujur


SYUKUR DAN JUJUR

            Hidup di dunia tidak selalu bahagia. Kadang tubuh terasa lelah, pikiran terasa penat dan masalah selalu saja datang. Namun, hal tersebut bukanlah menjadi akhir dari hidup kita. Hidup masih berjalan dengan segala lika-likunya.
            Lika-liku hidup yang dijalanani manusia penuh dengan pasang surut. Ketika kita sukses mencapai tujuan kita, kita akan merasa senang. Namun ketika kita gagal mencapai tujuan, terkadang kita kecewa. Padahal hidup yang kita jalani penuh dinamika. Maka dari itu kita perlu bersyukur.
            Syukur adalah wujud terima kasih seorang hamba kepada Tuhannya. Allah sebagai pemberi rezeki semua makhluknya tentu bersikap adil. Ada manusia yang kaya tetapi sakit-sakitan. Ada pula manusia yang hidupnya pas-pasan namun dikaruniai  badan sehat. Tidak perlu menunggu kaya ataupun miskin untuk bersyukur. Apapun keadaan kita, cukupkanlah diri kita dengan apa yang ada. Nikmati apa yang kita miliki sekarang, maka Allah akan menambah rezeki kita. Itulah hubungan yang ideal antara Allah dengan hamba-Nya.
            Berkaitan dengan hubungan manusia dan Allah, kita harus mengakui bahwa Allah adalah Tuhan semesta alam. Kita sebagai manusia sangatlah kecil dihadapan Allah. Kita sebagai hamba Allah ingin agar hidup terasa bahagia. Kebahagiaan bisa kita gapai salah satunya dengan jujur. Nabi Muhammad SAW sangat menekankan sifat kejujuran ini sejak dini. Dengan kejujuran, kita memberi sinyal kepada orang lain bahwa kita adalah manusia yang bisa dipercaya. Dengan demikian, sikap jujur akan menumbuhkan rasa percaya orang lain kepada kita.
            Syukur dan jujur merupakan modal hidup yang utama. Syukur membuat kita merasa cukup atas pemberian Allah sedangkan jujur akan membawa kita kepada lapangnya jalan hidup. Syukurilah apapun keadaan kita dan berlakulah jujur kepada sesama karena Allah tidak akan luput memberi balasan terhadap semua amal kita, sekecil apapun itu.
R note 30-11-2013

Posting Komentar

0 Komentar