SYARAF DAN PENGINDERAAN
DI SUSUN OLEH :
RIZQI
MUNANDAR 10108241082
YUNI
RIAWATI 10108241088
ERVAN
ADI KUSUMA 10108241108
PARAMITA
DEWI 10108241113
Kelas 1 C
PGSD
S1
FAKULTAS
ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS
NEGERI YOGYAKARTA
2010
KATA
PENGANTAR
Assalamu’alaikum wr. wb,
Puji
syukur penulis panjatkan kepada Tuhan YME atas berkah dan rahmatnya sehingga
penulis dapat menyusun makalah dengan judul “SYARAF DAN PENGINDERAAN”.
Makalah
ini disusun untuk memenuhi tugas kelompok mata kuliah Psikologi Umum.
Penulis
mengucapkan terima kasih kepada:
a.
Allah
SWT
b.
Bapak
Agung Hastomo, dosen pengampu mata kuliah Psikologi Umum,
c.
Teman-teman
yang telah memberi dukungan,
d.
Dan
kepada pihak-pihak yang telah berperan dalam penyusunan makalah ini yang tidak
dapat penulis sebutkan satu-persatu.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini
terdapat banyak kekurangan. Oleh karena itu, penulis mohon maaf. Saran dan
kritik penulis harapkan untuk menjadi perbaikan di masa yang akan datang.
Wassalamu’alaikum wr. wb,
Tim Penyusun
DAFTAR
ISI
Kata Pengantar .................................................................................................................. 2
Daftar Isi ........................................................................................................................... 3
Bab 1 ................................................................................................................................ 4
- Syaraf .................................................................................................................. 4
A.
Unit
Dasar Sistem Syaraf ............................................................................... 4
B.
Organisasi
Sistem Syaraf ............................................................................... 5
C.
Struktur
Hierarki Otak .................................................................................... 6
D.
Belahan
Otak .................................................................................................. 7
E.
Sistem
Syaraf Otonom .................................................................................... 8
F.
Sistem
Endokrin
.............................................................................................. 8
- Penginderaan ........................................................................................................ 10
Bab 2 ................................................................................................................................ 12
- Kesimpulan ......................................................................................................... 12
Daftar Pustaka
.................................................................................................................. 13
BAB 1
1. SYARAF
Banyak aspek perilaku manusia dan fungsi mental yang
tidak dapat dipahami sepenuhnya tanpa dasar pengetahuan mengenai proses
biologis. Sistem saraf kita yaitu organ indra, otot, dan kelenjar memungkinkan
kita untuk menyadari keadaan lingkungan serta untuk menyesuaikan diri kita terhadap
lingkungan itu. Persepsi kita terhadap berbagai peristiwa yang terjadi
tergantung pada cara bagaimana agar indra kita mendeteksi adanya stimulus dan
bagimana otak kita menafsirkan informasi yang
datang dari indera itu. Sebagian besar perilaku kita didorong oleh
berbagai kebutuhan seperti rasa lapar, haus, dan usaha menghindari kegagalan /
rasa sakit. Kemampuan kita berbahasa, berpikir , dan memecahkan masalah
tergantung pada srtuktur otak yang luar biasa rumitnya.
A.
UNIT DASAR SISTEM SARAF
Otak
manusia terdiri 12 milyar / lebih sel khusus yang disebut neuron, yaitu unit
dasar sistem saraf. Sangat penting untuk memahami neuron, karena neuron
merupakan kunci rahasia dari kegiatan belajar, serta berfungsinya mental.
Neuron
berfungsi menerima stimulus melalui dendrit dan sel tubuh serta memindahkan
implus melalui akson. Terdapat 3 jenis neuron :
Ø
Neuron
sensorik(aferen),berfungsi mengirimkan implus yang diterima reseptor ke saraf
pusat.
Ø
Neuron
motorik(eferen), berfungsi membawa isyarat yang keluar dari otak atau saraf
sumsum tulang belakang ke organ efektor.
Ø
Interneuron,
berfungsi menerima isyarat dari neuron sensorik dan mengirimkan impuls
interneuron lain atau ke neuron moto koordinasi rik.
Beberapa
akson yang mengelompok membentuk saraf. Aspek penting dalam pemindahan impuls
saraf, konduksi sepanjang benang akson dari pemindahan yang menyeberangi
sambungan sinaptik antara neuron. Konduksi aksional melalui potensi aktif,
elektrokimia menyangkut perubahan antara ion sodium dan potasium melalui
jaringan sel. Senyawa kimia yang menjadi perantara disebut neurontransmitor, membawa impuls dari satu neuron ke neuron
selanjutnya di seberang sebuah sinapsis. Neurontransmitor dilepaskan dari
terminal akson dan bekerja pada dendrit dan sel tubuh dari neuron penerima,
mengubah penyebaran jaringan menuju ke gerbang pembakaran (pada sinapsis
eksitatori). Gabungan input eksitatori dan input inhibatori pada sinapsisnya
menentukan apakah sebuah neuron akan terbakar.
B . ORGANISASI
SISTEM SARAF
otak
Sistem saraf pusat
sumsum
belakang
Sistem saraf
sistem somatik
Sistem saraf perifenal
sistem
otonom
§
Sistem
saraf pusat mencakup semua neutron dalam otak dan sumsum belakang.
§
Sistem
saraf perifenal terdiri dari saraf-saraf yang menghubungkan otak dan sumsum
belakang dengan bagian tubuh lainnya.
§
Sistem
saraf perifenal dibagi dalam sistem somatik dan system otonom. Sistem somatik
membawa pesan menuju dan dari reseptor indera, otot-otot dan permukaan tubuh.
Sistem otonomik bergerak menuju ke dan dari organ bagian dalam , mengatur
setiap proses seperti respirasi, kecepatan degub jantung dan pencernaan.
C.
STRUKTUR HIRARKI OTAK
Otak manusia
terdiri dari 3 lapisan konsentrik yaitu sentral cone , system limbik ,
serebrum.
1.
Sentral
core mencakup medulla, yang bertanggung jawab pada pengeluaran dan gerak
refleks postural, serebelum menyangkut koordinasi motorik talamus (sebuah
stasiun pemancar untuk informasi sensorik yang masuk, dan hipotalamus berperan
penting dalam hal emosi dan dalam mempertahankan homeostatis. Sistem retikular
yang menyilang melalui beberapa struktur mengendalikan keadaan organisme dalam
keadaan jaga dan kena
2.
Sistem
limbik mengendalikan beberapa kegiatan instingtif( memberi makan, menyerang,
melarikan diri dari bahaya, kawin) dan diatur oleh hipotalamus, juga memegang
peranan penting dalam emosi dan ingatan.
3.
Serebrum
Serebrum terdiri
dari bagian-bagian yang memiliki fungsi tertentu.
v
Bagian
motorik
Berfungsi
mengendalikan gerakan tubuh yang disadari , terletak tepat di depan celah
sentral.
v
Bagian
somatosensorik
Dalam lipatan
parietal yang dipisahkan dari daerah motorik oleh celah pusat, terletak suatu
bagian yang jika terkena rangsangan elektrik akan menghasilkan pengalaman
sensorik di bagian tubuh lainnya yang berlawanan. Keadaan itu seolah-olah
bagian tubuh sedang kena sentuhan atau digerakkan. Bagian ini disebut bagian
somatosensorik. Rasa panas, dingin , sentuhan, sakit serta penginderaan gerakan
tubuh , dikendalikan di daerah ini.
v
Bagian
visual
Di belakang setiap
lipatan occipital terdapat satu bagian korteks yang penting untuk penglihatan.
v
Bagian
pendengaran
Bagian ini terletak
di permukaan lipatan temporal di sisi belahan dan terlibat dalam analisis
aspek-aspek yang lebih rumit dari isyarat auditori.
v
Bagian
berasosiasi
Sebagian besar
daerah korteks serebral yang luas tidak langsung berhubungan dengan proses
sensorik / motorik disebut daerah berasosiasi.
Daerah berasosiasi
frontal punya peranan penting dalam proses pemikiran yang membutuhkan pemecahan
masalah.
Bagian bersosiasi
posterior berada diantara berbagai bagian sensorik utama, terdiri dari sub-sub
bagian yang masing-masing punya fungsi indera tertentu.
D.
BELAHAN OTAK
Belahan otak
kiri manusia mengendalikan sisi tubuh kanan ,sedangkan belahan otak kanan
mengendalikan sisi tubuh kiri. Belahan otak kiri menyangkut pemahaman ucapan
dan kemampuan menulis serta memahami kata-kata yang tertulis. Jadi seseorang
yang menderita ‘stroke” yang merusak belahan otak kiri lebih memperlihatkan
kemunduran berbahasa. Sedangkan belahan otak kanan memegang peranan khusus
dalam kemampuan musik dan kemampuan artistik,dalam berhayal ,berimajinasi dan
bermimpi,serta dalam mengamati pola geometrik yang rumit.
Otak mempunyai
fungsi sebagai satu kesatuan,informasi dari satu belahan segera dipindahkan ke
belahan lain melalui satu pita lebar penyambung benang syaraf yang disebut
korpuskolosum. Jembatan penghubung ini dapat menyebabkan masalah dalam bentuk
epilpsi,karena desakan yang dimulai dari satu belahan akan menyeberang dan
melepaskan setiap neuron ke belahan otak
lainya.
E.
SISTEM SYARAF OTONOM
System syaraf
pariferal dibagi menjadi dua bagian yaitu system system somatik dan system
syaraf otonom. Sistem syaraf somatik
mengendalikan otot skelektal dan menerima informasi dari kulit,otot dan beberapa reseptor sensorik. Sedangkan system
syaraf otonom mengendalikan kelenjar dan otot halus, termasuk jantung, pembuluh
darah, dan lapisan perut serta usus.
Sistem syaraf
otonom memiliki dua bagian yaitu
simpatetik dan para simpatetik. Pembagian sistem simpatetik cenderung bergerak sebagai satu unit. Selama kena
rangsangan emosional, bagian ini mempercepat detak jantung,memperlebar pembuluh
darah dari otot skeletal dan jantung, mempersempit pembuluh darah kulit dan
organ setiap pencernaan, dan menyebabkan keluarnya keringat. Sistem para
simpatetik cenderung mempengaruhi satu organ pada setiap saat. Bagian para
simpatetik ikut serta dalam kegiatan pencernaan dan pada umumnya mempertahankan
setiap fungsi yang menjaga dari kerusakan dan melindungi sumber jasmaniah.
F.
SISTEM ENDOKRIN
Kelenjar
endokrin memancarkan hormon ke dalam aliran darah yang penting bagi perilaku
emosional dan motivasi serta penting bagi beberapa aspek kepribadian. Kelenjar
itu merupakan pasangan yang penting bagi
sistem syaraf dalam dalam mengintegrasikan perilaku dan kegiatanya
terikat dengan erat pada kegiatan hipotalamus dan sistem syaraf otonomi.
Salah satu
kelenjar endokkrin yang utama yaitu pituitrin,merupakan bagian pertumbuhan otak
yang menggabungkan diri tepat dibawah hipotalamus. Kelenjar ini disebut kelenjar
utama karena memproduksi berbagai hormone paling banyak serta mengendalikan
pengeluaran beberapa kelenjar endokrin lainya. Salah satu hormon pituitrin
mempunyai tugas yang maha penting dalam pengendalian pertumbuhan badan. Terlalu
sedikit hormon pituitrin dapat menyebabkan seseorang menjadi kate, sedangkan
pengeluaran hormon ini secara berlebihan dapat menghasilkan seorang raksasa.
2. PENGINDERAAN
Sejak individu
dilahirkan, sejak itu pula individu secara langsung berhubungan dengan dunia luarnya.
Mulai saat itu individu menerima secara langsung stimulus, yaitu ia mulai
merasa kedinginan, kepanasan, sakit, senang, sedih, bosan, dan sebagainya.
Manusia lahir
dengan dilengkapi alat indera. Dengan alat indera itulah individu mengenal
dunia sekitarnya. Bagaimana individu dapat menyadari keadaan sekitar, merupakan
persoalan yang berhubungan dengan penginderaan dan pengamatan (sensation and perception).
Agar individu dapat
menyadari sesuatu, ada beberapa syarat yang harus dipenuhi :
1.
Adanya
objek yang diamati, objek menimbulkan stimulus yang mengenai alat indera
(reseptor). Stimulus adalah segala sesuatu yang mengenai alat indera atau
reseptor.
2.
Alat
indera atau reseptor yang baik, yaitu merupakan alat untuk menerima stimulus.
Disamping itu harus ada pula syaraf sensoris yang cukup baik sebagai alat untuk
meneruskan stimulus yang diterima reseptor ke pusat susunan syaraf, yaitu otak
sebagai pusat kesadaran. Dan untuk responnya, diperlukan syaraf motoris.
3.
Untuk
menyadari atau untuk mengadakan pengamatan, diperlukan adanya perhatian.
Terjadinya proses pengamatan sebagai berikut :
·
Objek
menimbulkan stimulus, dan stimulus mengenai alat indera atau reseptor. Proses
ini dinamakan proses kealaman (fisik).
·
Stimulus
yang diterima oleh alat indera dilanjutkan oleh syaraf sensoris ke otak. Proses
ini dinamakan proses fisiologik.
·
Kemudian
terjadilah suatu proses di otak, sehingga individu dapat menyadari apa yang ia
terima dengan alat indera itu, sebagai akibat dari stimulus yang diterimanya.
Proses yang terjadi dalam otak atau pusat kesadaran itulah yang dinamakan
proses psikologik.
Dengan demikian taraf terakhir dari proses pengamatan
ialah individu menyadari tentang apa yang ia terima melalui alat indera atau
reseptor. Proses ini merupakan proses trakhir dari pengamatan.
Respon sebagai akibat dari pengamatan dapat diambil oleh
individu dalam berbagai bentuk.
Penginderaan atau pendirian, adalah penyaksian indera
kita atas rangsang yang merupakan suatu kompleks. Misalnya penginderaan kita
atas kendaraan-kendaraan yang simpang siur di jalan raya, panas terik matahari
yang kita rasakan waktu olahraga, dan sebagainya.
Pengamatan (penyerapan, perception), adalah hasil perbuatan jiwa secara aktif dan penuh
perhatian untuk menyadari adanya rangsang. Misalnya, saat kita melihat becak
yang dengan pelan-pelan melampaui kita, mula-mula nampak kecil, tetapi kemudian
makin jelas catnya, belnya, pengendaranya, dan sebagainya.
BAB
2
KESIMPULAN
·
Sistem
saraf dibagi dalam sistem saraf pusat (otak dan sumsum tulang belakang) dan
sistem saraf periferal (saraf yang membentang dari otak dan sumsum tulang
belakang ke bagian tubuh lainnya. Sub-subpembagian dan dan sistem saraf
periferal adalah sistem somatik (yang menuju dan dari reseptor indra, otot-oto,
dan permukaan tubuh) dan sistem otonomik (yang berhubungan dengan organ-organ
internal dan kelenjar-kelenjar.
·
Dengan
alat indera itulah individu mengenal dunia sekitarnya. Bagaimana individu dapat
menyadari keadaan sekitar, merupakan persoalan yang berhubungan dengan
penginderaan dan pengamatan (sensation
and perception).
DAFTAR
PUSTAKA
Rita L. Atkinson, Richard C. Atkinson, Ernest R. Hilgard,
1983. Pengantar Psikologi 1. Jakarta.
Erlangga.
Ahmadi, Abu, 2003. Psikologi
Umum. Jakarta. Rineka Citra.
0 Komentar