MAKALAH
Manfaat
Makanan dan Minuman bagi Pertumbuhan dan Perkembangan
Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pendidikan
Kesehatan Anak SD
Oleh
:
Nurjanah Pratiwi 10108241081
Rizqi Munandar 10108241082
Arif Nur Hidayat 10108241083
Helfiana Noviarista 10108241085
Havita Rahmawati 10108241086
Yunita Nurmilasari 10108241087
Kelas 3C
PGSD S1
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2011
Kata Pengantar
Segala
puji bagi Allah SWT yang telah memberi rahmat dan hidayah-Nya sehingga penyusun
dapat menyelesaikan makalah ini dengan lancar.
Makalah berjudul “Manfaat Makanan dan Minuman bagi Pertumbuhan
danPerkembangan” ini menguraikan
tentang proses pertumbuhan dan perkembangan, zat gizi dalam
makanan, dan pengaruh makanan bagi pertumbuhan dan perkembangan anak. Materi
yang disampaikan disusun dengan merujuk
pada buku referensi dan penelusuran bahan dari
internet.
Dalam penyusunan makalah ini, tidak lepas dari
bantuan berbagai pihak, oleh karena itu pada kesempatan kali ini penyusun
mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Sudarmanto, M.Kes, selaku dosen mata kuliah Pendidikan
Kesehatan Anak SD yang telah memberikan pengarahan, bimbingan dan motivasi
dalam penyusunan makalah ini.
2. Semua pihak yang terkait yang tidak
dapat kami sebutkan satu persatu yang telah membantu kami dalam kelancaran
pembuatan makalah ini.
Penyusun menyadari
bahwa makalah ini mempunyai berbagai kekurangan dalam penyampaiannya. Kritik dan saran yang bersifat
konstruktif demi perbaikan makalah ini sangat
diharapkan. Semoga makalah ini bermanfaat dan dapat memberi tambahan
wawasan kepada pembaca. Amin.
Yogyakarta, Oktober 2011
Daftar
Isi
Halaman
Judul .................................................................................................................. i
Kata
Pengantar.................................................................................................................. ii
Daftar Isi ......................................................................................................................... iii
BAB I TUMBUH
KEMBANG ANAK
A. Tanda-Tanda Tumbuh Kembang......................................................... 3
B. Aspek Tumbuh Kembang Anak.......................................................... 4
C. Proses-Proses Tumbuh Kembang Anak............................................... 4
D. Faktor- Faktor yang Mempengaruhi
Pertumbuhan&Perkembangan... 4
BAB II MAKANAN DAN MINUMAN
A. Karbohidrat......................................................................................... 8
B. Protein................................................................................................. 9
C. Lemak................................................................................................ 10
D. Vitamin.............................................................................................. 10
E. Mineral............................................................................................... 12
F. Air...................................................................................................... 13
BAB IV
GIZI, PERTUMBUHAN, DAN PERKEMBANGAN........................ 16
BAB V .......... KESIMPULAN...................................................................................... 20
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................... 21
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Masa
kanak-kanak merupakan masa dimana terjadinya pertumbuhan dan perkembangan.
Berbagai perubahan fisik maupun psikis terjadi pada masa itu. Seorang anak berbeda dari orang dewasa. Ia harus tumbuh dan berkembang
sampai dewasa. Tumbuh dan berkembang terjadi sesuai dengan norma tertentu dan
prosesnya dipengaruhi oleh berbagai hal. Orang tua harus memperhatikan proses
ini agar berjalan dengan optimal.
Pertumbuhan dan perkembangan tidak dapat dipisahkan satu dari yang lain.
Prosesnya tidak lepas dari pengaruh internal maupun eksternal. Makanan
merupakan salah satu faktor eksterna yang ikut mempengaruhi proses pertumbuhan
dan pekembangan.
B. Tujuan Penulisan
- Memahami pengertian dan proses pertumbuhan dan perkembangan.
- Mengetahui zat gizi dalam makanan yang dibutuhkan tubuh.
- Mengetahui pentingnya makanan dan minuman bagi pertumbuhan dan perkembangan.
BAB II
TUMBUH KEMBANG ANAK
Proses tumbuh kembang berlangsung selama
manusia itu hidup. Istilah tumbuh kembang pada manusia menunjukan proses sel
telur yang telah dibuahi sampai mencapai status dewasa. Tumbuh berkaitan dengan
perubahan ukuran, sedangkan istilah kembang berhubungan dengan aspek
diferensiasi bentuk atau fungsi, termasuk perubahan emosi dan sosial. Menurut
Soegeng (Samsudin, 1985) pada masa tumbuh kembang seorang anak, faktor genetik
yang dianggap sebagai penentu posisi bawaan saling pengaruh mempengaruhi dengan
faktor lingkungan yaitu antara lain infeksi, gizi, sosial, emosional, kultural,
politik.
Soegeng (Samsudin,1985) mengungkapkan
untuk dapat mencapai potensi genetika secara optimal, diperlukan lingkungan
fisikobio-psikososial (berkaitan dengan fisik, biologis, psikologis dan sosial)
yang kuat. Lingkungan fisikobio-psikososial dibagi atas 4 macam lingkungan,
yaitu keluarga, kesehatan ibu dan anak atau lingkungan perlindungan kesehatan
anak, pemukiman dan stimulasi atau pendidikan. Keempat macam lingkungan ini
saling berkaitan untuk proses tumbuh kembang anak.
Faktor yang ada dalam lingkungan keluarga
adalah aspek-aspek persiapan fisik, mental, dan sosial. Aspek-aspek ini
berkaitan dengan kehidupan keluarga, pendidikan, pekerjaan, penghasilan,
kemampuan dan waktu untuk membina, gizi, perumahan dan lingkungan pemukiman.
Faktor yang ada dalam lingkungan perlindungan kesehatan anak mencakup
aspek-aspek promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitative. Faktor yang ada
dalam pemukiman baik perkotaan maupun pedesaan meliputi aspek geografis, iklim,
komunikasi, jumlah penduduk, kegiatan ekonomi, pelayanan sosial-sanitasi-pendidikan,
produksi pengolahan, penyimpanan, distribusi bahan makanan, budaya, nilai
sosial, agama, keamanan, stabilitas serta kebijaksanaan pemerintah. Faktor yang
ada dalam lingkungan stimulasi atau pendidikan adalah pemberian stimulasi/rangsangan
untuk perkembangan fisik/motoric, perkembangan emosi, perkembangan sosial,
perkembangan intelektual yang dapat terjadi di sekolah dan masyarakat
A.
Tanda-Tanda
Tumbuh Kembang
Pertumbuhan dan perkembangan merupakan
proses yang terjadi pada setiap makhluk. Manusia, terutama pada masa
kanak-kanak, mengalami proses tumbuh kembang ini secara cepat. Pertumbuhan dan
perkembangan setiap anak berlangsung menurut prinsip-prinsip yang umum, namun
demikian setiap anak memiliki ciri khas yang tersendiri. Pertumbuhan yang
terjadi pada seseorang tidak hanya meliputi yang terlihat seperti perubahan
fisik tetapi juga perubahan dan perkembangan dalam segi lain seperti berfikir,
berperasaan, bertingkahlaku dan lainnya. Perkembangan yang dialami anak
merupakan rangkaian perubahan yang teratur dari atau tahap perkembangan ke
tahap perkembangan berikutnya dan berlaku secara umum, misalnya kemampuan
merangkak, melompat, berlari, dan lainnya.
Pada proses tumbuh kembang fisik,
terjadi perubahan-perubahan dalam ukuran dan pematangan fungsi yang dimulai
dari tahap molekuler yang sederhana pada saat awal kandungan sampai tingkat
anak remaja dengan prose metabolic yang rumit. Proses tumbuh kembang tersebut
mngikuti suatu pola tertentu yang unik untuk setiap anak, baik dalam tumbuh
kembang keseluruhan tubuhnya maupun dalam tumbuh kembang bagian-bagian tubuh,
organ-organ dan jaringan. Proses tersebut merupakan proses interaksi yang terus
menerus serta rumit diantara faktor genetic dan faktor-faktor lingkungan tadi.
Seberapa jauh faktor-faktor tersebut saling berpengaruh, tidak mudah untuk
dikemukakan namun salah satu faktor lingkungan fisik yang penting adalah zat
gizi yang harus dipenuhi oleh makanan anak. Menurut Soegeng (Samsudin,1985)
nilai keadaan gizi anak sebagai refleksi kecukupan gizi, merupakan salah satu
parameter yang penting untuk nilai keadaan tumbuh kembang fisik anak dan nilai
keadaan kesehatan anak tersebut.
Parameter untuk mengukur kemajuan
pertumbuhan yang biasa dipergunakan adalah berat badan. Jika seorang anak diukur
berat badannya secara periodic, misalnya setiap tiga bulan sekali, maka
diperoleh suatu gambaran atau pola pertumbuhan anak tersebut.
Karakteristik mencakup perkembangan
fisik dan kemampuan motoric serta emosional anak. Perkembangan fisik yaitu
bertambah besarnya ukuran-ukuran antropometik dan gejala/tanda lain pada
rambut, gigi, otot, kulit serta jaringan lemak, darah dan lainnya. Sedangkan
kemampuan motoric dan emosional anak mencakup sikap anak dalam lingkungan,
gerakan anggota badan dan badan sendiri, serta kemampuan intelektual anak
seperti menyebutkan nama atau bercerita dan lainnya.
B.
Aspek
Tumbuh Kembang Anak
Ada
empat aspek tumbuh kembang yang perlu dibina dalam menghadapi masa depan anak,
yaitu:
1.
Perkembangan kemampuan gerak kasar,
adalah gerakan yang mungkin dilakukan oleh seluruh tubuh, yang melibatkan
sebagian besar bagian tubuh dan biasanya memerlukan tenaga karenadilakukan oleh
otot-otot yang lebih besar.
2.
Perkembangan kemampuan gerak halus,
hanya melibatkan bagian-bagian tubuh tertentu saja dan dilakukan oleh otot-otot
kecil, tidak memerlukan tenaga.
3.
Perkembangan kemampuan bicara, bahasa,
dan kecerdasan, adalah komunikasi aktif (menyanyi, berbicara) dan komunikasi
pasif (mengerti dan melakukan yang diperintahkan) perlu dikembangkan secara
bertahap melalui berbagai indera anak.
4.
Perkembangan kemampuan bergaul dan
mandiri.
C.
Proses
Tumbuh Kembang Anak
Proses tumbuh kembang anak terdiri atas
dua proses yang tidak dapat dipisahkan karena saling mempengaruhi, yaitu proses
pertumbuhan yang ditandai oleh semakin besarnya ukuran tubuh dan proses
perkembangan yang ditandai oleh semakin bertambahnya kemampuan anak.
D.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
Pertumbuhan dan Perkembangan Anak
Menurut Ridwan Amirudin dalam artikel ilmiah yang berjudul “Tumbuh
Kembang Anak”, faktor yang
mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak dapat dibagi menjadi 2,
yaitu: Faktor
heredokonstitusionil dan faktor lingkungan (pranatal dan pascanatal)
1.Faktor heredokonstusionil
Gen yang terdapat di dalam nukleus dari telur yang dibuahi
pada masa embrio mempunyai sifat tersendiri pada tiap individu. Manifestasi
hasil perbedaan antara gen ini dikenal sebagai hereditas. DNA yang membentuk
gen mempunyai peranan penting dalam transmisi sifat-sifat herediter. Timbulnya
kelainan familial, kelainan khusus tertentu, tipe tertentu dan dwarfism adalah
akibat transmisi gen yang abnormal. Haruslah diingat bahwa beberapa anak
bertubuh kecil karena konstitusi genetiknya dan bukan karena gangguan endokrin
atau gizi.
Peranan genetik pada sifat perkembangan mental masih
merupakan hal yang diperdebatkan. Memang hereditas tidak dapat disangsikan lagi
mempunyai peranan yang besar tapi pengaruh lingkungan terhadap organisme
tersebut tidak dapat diabaikan. Pada saat sekarang para ahli psikologi anak
berpendapat bahwa hereditas lebih banyak mempengaruhi inteligensi dibandingkan
dengan lingkungan. Sifat-sifat emosional seperti perasaan takut, kemauan dan
temperamen lebih banyak dipengaruhi oleh lingkungan dibandingkan dengan
hereditas.
Pada umur tertentu pria dan wanita sangat berbeda dalam
ukuran besar, kecepatan tumbuh, proporsi jasmani dan lain-lainnya sehingga
memerlukan ukuran-ukuran normal tersendiri. Wanita menjadi dewasa lebih dini,
yaitu mulai adolesensi pada umur 10 tahun, pria mulai pada umur 12 tahun.
Beberapa ahli antropologi menyebutkan bahwa ras kuning mempunyai tendensi lebih
pendek dibandingkan dengan ras kulit putih. Perbedaan antar bangsa tampak juga
bila kita bandingkan orang Skandinavia yang lebih tinggi dibandingkan dengan
orang Italia. Selain itu, tidak jarang dijumpai dalam suatu keluarga terdapat
anggota keluarga yang pendek dan anggota keluarga lainnya tinggi. Kecepatan
tumbuh yang paling besar ditemukan pada masa fetus, masa bayi dan masa
adolesensi.
2.Faktor lingkungan
Faktor
prenatal
a.
Gizi (defisiensi vitamin, jodium dan
lain-lain).Dengan menghilangkan vitamin tertentu dari dalam makanan binatang
yang sedang hamil, Warkany menemukan kelainan pada anak binatang tersebut.
Jenis kelainan tersebut dapat diduga sebelumnya dengan menghilangkan vitamin
tertentu. Telah dibuktikan pula bahwa kurang makanan selama kehamilan dapat
meningkatkan angka kelahiran mati dan kematian neonatal. Diketahui pula bahwa
pada ibu dengan keadaan gizi jelek tidak dapat terjadi konsepsi. Hal ini
disinggung pula oleh Warkany dengan mengatakan ‘The most serious congenital
malformation is never to be conceived at all”.
b.
Mekanis (pita amniotik, ektopia, posisi
fetus yang abnormal, trauma, oligohidroamnion).Faktor mekanis seperti posisi
fetus yang abnormal dan oligohidroamnion dapat menyebabkan kelainan kongenital
seperti clubfoot, mikrognatia dan kaki bengkok. Kelainan ini tidak terlalu
berat karena mungkin terjadi pada masa kehidupan intrauterine akhir. Implantasi
ovum yang salah, yang juga dianggap faktor mekanis dapat mengganggu gizi embrio
dan berakibat gangguan pertumbuhan.
c.
Toksin kimia (propiltiourasil,
aminopterin, obat kontrasepsi dan lain-lain).Telah lama diketahui bahwa
obat-obatan tersebut dapat menimbulkan kelainan seperti misalnya palatoskizis,
hidrosefalus, distosis kranial.
d.
Endokrin (diabetes mellitus pada ibu,
hormon yang dimakan, umur tua dan lain-lain).Bayi yang lahir dari ibu yang
menderita diabetes mellitus sering menunjukkan kelainan berupa makrosomia,
kardiomegali dan hiperplasia adrenal. Hiperplasi pulau Langherhans akan
mengakibatkan hipoglikemia. Umur rata-rata ibu yang melahirkan anak mongoloid
dan kelainan lain umumnya lebih tinggi dibandingkan umur ibu yang melahirkan
anak normal. Ini mungkin disebabkan oleh kelainan beberapa endokrin dalam tubuh
ibu yang meningkat pada umur lanjut, walaupun faktor lain yang bukan endokrin
juga ikut berperan.
e.
Radiasi (sinar Rontgen, radium dan
lain-lain).Pemakaian radium dan sinar Rontgen yang tidak mengikuti aturan dapat
mengakibatkan kelainan pada fetus. Contoh kelainan yang pernah dilaporkan ialah
mikrosefali. Spina bifida, retardasi mental dan deformitas anggota gerak.
Kelainan yang ditemukan akibat radiasi bom atom di Hiroshima pada fetus ialah
mikrosefali, retardsai mental, kelainan kongenital mata dan jantung.
f.
Infeksi (trimester I: rubella dan
mungkin penyakit lain, trimester II dan berikutnya: toksoplasmosis,
histoplasmosis, sifilis dan lain-lain).Rubela (German measles) dan mungkin pula
infeksi virus atau bakteri lainnya yang diderita oleh ibu pada waktu hamil muda
dapat mengakibatkan kelainan pada fetus seperti katarak, bisu-tuli,
mikrosefali, retardasi mental dan kelainan kongenital jantung. Kongenital
merupakan contoh infeksi yang dapat menyerang fetus intrauterin hingga terjadi
gangguan pertumbuhan fisik dan mental. Toksoplasmosis pranatal dapat
mengakibatkan makrosefali kongenital atau mikrosefali dan retinitis.
g.
Imunitas (eritroblastosis fetalis, kernicterus)Keadaan
ini timbul atas dasar adanya perbedaan golongan darah antara fetus dan ibu,
sehingga ibu membentuk antibodi terhadap sel darah merah bayi yang kemudian
melalui plasenta masuk ke dalam peredaran darah bayi yang akan mengakibatkan
hemolisis. Akibat penghancuran sel darah merah bayi akan timbul anemia dan
hiperbilirubinemia. Jaringan otak sangat peka terhadap hiperbilirubinemia ini
dan dapat terjadi kerusakan.
h.
Anoksia embrio (gangguan fungsu
plasenta)Keadaan anoksia pada embrio dapat mengakibatkan pertumbuhannya
terganggu.
Faktor
Pascanatal
a. Gizi (masukan
makanan kualitatif dan kuantitatif). Termasuk dalam hal ini bahan pembangun
tubuh yaitu protein, karbohidrat, lemak, mineral dan vitamin.
b. Penyakit
(penyakit kronis dan kelainan kongenital). Beberapa penyakit kronis seperti
glumerulonefritis kronik, tuberkulosis paru dan penyakit sesak dapat mengakibatkan
retardasi pertumbuhan jasmani. Hal yang sama juga dapat terjadi pada penderita
kelainan jantung bawaan.
c. Keadaan
sosial-ekonomi. Hal ini memegang peranan penting dalam pertumbuhan anak, jelas
dapat terlihat ukuran bayi yang lahir dari golongan orang tua dengan keadaan
sosial-ekonomi yang kurang, yang lebih rendah dibandingkan dengan bayi dari
keluarga dengan sosial-ekonomi yang cukup.
d. Musim. Di
negeri yang mempunyai 4 musim terdapat perbedaan kecepatan tumbuh berat badan
dan tinggi. Pertambahan tinggi terbesar pada musim semi dan paling rendah pada
musim gugur. Sebaliknya penambahan berat badan terbesar terjadi pada musim
gugur dan terkecil pada musim semi.
e. Lain-lain. Banyak
faktor lain yang ikut berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan anak,
antara lain pengawasan medis, perbaikan sanitasi, pendidikan, faktor psikologis
dan lain-lain.
BAB III
MAKANAN DAN MINUMAN
Setiap hari, manusia mengkonsumsi
makanan dan minuman. Makanan merupakan kebutuhan dasar manusia, karena terkandung
dalam makanan dan minuman itu, bahan yang diperlukan oleh tubuh. Bahan tersebut
merupakan zat gizi. Kata gizi berasal dari bahasa Arab, ghidza, yang berarti makanan. Zat Gizi terdiri dari:
A. Karbohidrat
Secara umum definisi karbohidrat adalah
senyawa organik yang mengandung atom Karbon, Hidrogen dan Oksigen, dan pada
umumnya unsur Hidrogen clan oksigen dalam komposisi menghasilkan H2O. Di dalam
tubuh karbohidrat dapat dibentuk dari beberapa asam amino dan sebagian dari
gliserol lemak. Akan tetapi sebagian besar karbohidrat diperoleh dari bahan
makanan yang dikonsumsi sehari-hari, terutama sumber bahan makan yang berasal
dari tumbuh-tumbuhan.
Karbohidrat terutama terdapat dalam
bahan makanan yang berasal dari tumbuh-tumbuhan dan hanya sedikit yang termasuk
bahan makanan hewani. Umumnya karbohidrat nabati yang dimakan manusia berasal
dari biji, batang dan akar tumbuhan dimana karbohidrat ini tertimbun. Jenis
buah-buahan seperti pisang, nangka, sawo mengandung banyak karbohidrat.
Karbohidrat berbentuk zat tepung seperti pada beras, gandum maupun umbi,
disebut juga amylum. Bahan makanan hewani mengandung sedikit sekali karbohidrat
yaitu dalam bentuk glikogen yang terutama terdapat dalam otot dan hati hewan.
Namun setelah hewan tersebut mati, glikogen akan mengalami penguraian sehingga
praktis menjadi nol dan dapat diabaikan.
Fungsi karbohidrat terutama adalah
sebagai sumber utama energi yang murah.
Karbohidrat yang tidak dapat dicerna masih memiliki fungsi yaitu
memberikan volume kepada lambung dan usus sehingga menimbulkan rasa kenyang,
memberikan rangsangan mekanik dan melancarkan gerakan peristaltic yang
melancarkan pembuangan tinja. Karbohidrat yang berlebihan dalam konsumsi akan
disimpan sebagai glikogen dalam otot dan hati yang dapat digunakan tubuh bila
diperlukan banyak energi dalam kegiatan tubuh.
Ada beberapa penyakit yang berhubungan
dengan karbohidrat yaitu:
a.
Penyakit Kurang Kalori dan Protein (KKP)
atau Protein Calori Malnutrition (PCM), Protein Energy Malnutrition. Penyakit
ini terjadi karena defisiensi energi dan protein, terutama terdapat pada
anak-anak atau bisa juga pada orang dewasa.
b.
Penyakit Kegemukan atau Obesitas.
Penyebabnya adalah karena ketidakseimbangan konsumsi kalori dan kebutuhan
energi tubuh yaitu konsumsi yang lebih besar dari kebutuhan. Kelebihan ini disimpan
dalam bentuk jaringan lemak yang terdapat pada bagian perut, dada, pantat dan
sebagainya. Obesitas dinyatakan bila berat badan seseorang adalah 15%-20% di
atas berat badan ideal.
c.
Penyakit Diabetes Melitus, penyakit
gula, penyakit kencing manis. Penyakit ini merupakan gangguan metabolic yang
bersangkutan dengan karbohidrat glukosa, yang diakibatkan defisiensi hormone
insulin dalam tubuh manusia.
d.
Lactose Intolerance. Penyakit ini
merupakan gangguan metabolic yang mengenai disakarida laktosa, yaitu laktosa
dapat dicerna dan kadar laktosa yang cukup tinggi di dalam saluran pencernaan
menyebabkan terjadinya diare.
B.
Protein
Protein berasal dari kata Yunani proteios yang berarti “yang pertama”
atau “yang terpenting” (Achmad Djaeni Sediaoetama, 1987). Memang protein
merupakan zat gizi yang sangat penting karena yang paling erat hubungannya
dengan proses-proses kehidupan (Molekul protein mengandung unsure-unsur C, H,
dan O dan unsure khusus yang tidak terdapat dalam karbohidrat maupun lemak
yaitu nnitrogen). Protein mengandung 20-24 jenis asam amino. Dari jumlah asam
amino tersebut, ada 9 asam amino esensial yang tidak dapat disintesa tubuh
namun terdapat dari makanan, diantaranya yaitu Lysine, Methionine+cystine,
Threonine, Isoleucine, Leucine, Valine, Phenylalanine+tyrosine, dan
Tryptophane.
Klasifikasi Protein
Klasifikasi protein dari sudut fungsi
fisiologiknya yaitu berhubungan dengan daya dukungnya bagi pertumbuhan badan
dan pemeliharaan jaringan adalah:
1.
Protein sempurna atau lengkap, protein
ini sanggup mendukung pertumbuhan badan dan pemeliharaan jaringan. Protein
inilah yang diperlukan oleh anak-anak di dalam masa tumbuh kembang.
2.
Protein setengah sempurna atau setengah
lengkap, protein ini sanggup mendukung pemeliharaan jaringan, tetapi tidak
dapat mendukung pertumbuhan badan. Protein ini dapat untuk memelihara kesehatan
orang dewasa yaitu pemeliharaan jaringan yang rusak atau aus terpakai.
3.
Protein tidak sempurna atau tidak
lengkap, sama sekali tidak sanggup menyokong pertumbuhan badan maupun
pemeliharaan jaringan.
C. Lemak
Lemak merupakan sekelompok ikatan
organic yang terdiri atas unsur-unsur carbon, Hidrogen (H) dan Oksigen (O) yang
mempunyai sifat dapat larut dalam zat-zat pelarut tertyentu. Ada perbedaan
antara lemak dan minyak, yaitu lemak yang padat pada suhu kamar disebut lemak
atau gaji, sedangkan lemak yang cair pada suhu kamar disebut minyak.
Menurut sumbernya lemak berasal dari
nabati dan hewani. Lemak nabati berasal dari bahan makanan tumbuh-tumbuhan yang
mengandung lebih banyak asam amino tidak jenuh sehingga menyebabkan titik cair
lebih rendah dan lazim disebut minyak. Lemak hewani mengandung asam lemak jenuh
sehingga berbentuk padat pada suhu kamar.
Fungsi lemak
- Sebagai sumber utama energi yaitu cadangan dalam jaringan tubuh dan bantalan bagi organ tertentu dari tubuh.
- Sebagai sumber asam lemak polyunsaturated fatty acid (PUFA) yaitu zat gizi yang esensial bagi kesehatan kulit dan rambut.
- Sebagai pelarut vitamin-vitamin (A, D, E dan K) yang larut dalam lemak.
D. Vitamin
Kata vitamin berasal dari vitamine oleh
Vladimir Funk karena disangka suatu ikatan organik amine dan merupakan zat
vitamin yang dibutuhkan untuk kehidupan. Kemudian ternyata bahwa zat ini bukan
merupakan amine, sehingga diubah menjadi vitamin.
Dari sudut dapat tidaknya disintesa tubuh
manusia, dikenal tiga kelompok vitamin. Pertama, vitamin yang dapat dibuat oleh
tubuh dengan mengubahnya dari ikatan organic lain. Kedua, ikatan organic yang
tidak bersifat vitamin, setelah dikonsumsi diubah menjadi vitamin disebut
provitamin dan prekusor vitamin. Ketiga, provitamin yang ada misalnya vitamin A
dengan prekusor karotin, niacin dengan prekusor tryptophane, vitamin D dengan
prekusor dehydro cholesterol.
Fungsi vitamin berlainan untuk berbagai
vitamin. Ada beberapa vitamin yang larut dalam lemak dan yang larut dalam air
tapi tidak dalam lemak. Macam-macam vitamin yang larut dalam lemak:
Ø Vitamin
A
Berfungsi dalam proses melihat, metabolisme umum dan
reproduksi.
Ø Vitamin
D
Vitamin D yaitu
Calciferol berfungsi sebagai prophormon transport calcium ke dalam sel. Bahan
makanan yang kaya akan vitamin D adalah susu. Untuk penyerapan vitamin D yang
baik diperlukan adanya garam empedu.
Ø Vitamin
E
Vitamin E yaitu Alpha
Tocoperol berfungsi sebagai antioksidan alamiah dan metabolisma selenium.
Keduanya berkaitan dengan perlindungan sel terhadap daya dekonstruktif
perioksida dalam jaringan. Umumnya bahan makanan kacang-kacangan atau
biji-bijian khususnya bentuk kecambah mengandung vitamin E yang baik.
Ø Vitamin
K
Vitamin K yaitu
Menadion berfungsidi dalam proses sintesa prothrombine yang diperlukan dalam
pembekuan darah.vitamin K terdapat dalam ginjal, paru-paru, sumsum tulang. Pada
penyerapan vitamin K diperlukan garam empedu dan lemak.
Vitamin
lainnya adalah vitamin yang larut dalam air dan tidak larut dalam lemak antara
lain.
Ø Vitamin
C
Vitamin C yaitu asam
askorbat berfungsi fisiologis yaitukesehatan jaringan ikat, zat perekat antar
sel dan mekanisme imunitas daya tahan tubuh. Fungsi terhadap penyakit dan
toksin yaitu kesehatan ephitel pembuluh darah, penurunan kadar kolesterol dan
pertumbuhan tulang serta gigi geligi.
Ø Vitamin
B1
Vitamin B1 yaitu
Thiamin berfungsi dalam coenzim Co-carboksilase, yaitu reaksi berhubungan
dengan metabolism karbonat. Defisiensi vitamin B1 ini adalah gangguan pada
metabolisma karbohidrat yang menghasilkan energi sehingga mengganggu fungsi
organ-organ yang mendapat energinya terutama dari karbohidrat yaitu syaraf,
otot dan jantung.gejalanya adalah kehilangan refleksi syarafdan kelemahan otot
dan kelainan kerja jantung.
Ø Vitamin
B2
Vitamin B2 yaitu
Riboflavin berfungsi sebagai komponen dalam ko-enzim dimana ko-enzim ini
berperan serta bersangkutan dengan reduksi-oksidasi dalam reaksi-reaksi
metabolisme tubuh.
Ø Vitamin
Niacin
Vitamin niacin yaitu
asam nicotinat berfungsi sebagai komponen daro ko-enzim yang berperan di dalam
proses mentransfer atom hydrogen di dalam reaksi-reaksi yang mengahsilakn
energi yang berhunungan dengan integritas jaringan terutama bagi kulit saluran
pencernaan dan susunan syaraf.
E. Mineral
Mineral merupakan zat gizi yang cukup
penting bagi tubuh manusia, sekitar 4% dari tubuh manusia terdiri atas mineral.
Berdasarkan analisa tubuh manusia, ada beberapa kelompok mineral berdasarkan
kuantumnya atau jumlahnya:
1.
Makro elemen, terdapat dalam jumlah
relatif besar yaitu Kalium (K), Natrium (Na), Calsium (Ca/ zat kapur),
Magnesium (Mg) dan Phosphor (P), Sulfur (S/ zat belerang), serta Chlorium (CL/
zat chlor).
2.
Mikro Elemen, yang terdapat dalam jumlah
yang relative sedikikit.menurut kegunaannya dalam tubuhdapat dikelompokkan
atas:
a.
Mikro elemen esensial yaitu yang
benar-benar dibutuhkan tubuh manusia dan harus ada: Ferrum (Fe/zat besi),
Cuprum (Cu/ zat tembaga), Co (zat cobalt), Selenium (Se), Zincum (Zu/ zat seng)
dan Jodium (J) serta F (zat flour).
b.
Mikro elemen yang mungkin esensial
seperti Molybdenium (Mo)
c.
Mikro elemen yang tidak diperlukan atau
non-esensial
3.
Trace Elements, sebenarnya sudah
termasuk kelompok mikro elemen, tetapi diperlukan dalam jumlah yang lebih
nkecil yaitu Co, Cu, dan Zn.
Mineral kelompok makro elemen berfungsi
sabagai bagian dari zat yang aktif dalam metabolisme atau sebagai bagian
penting dari struktur sel jaringan. Berikut beberapa jenis mineral yang
tercantum dalam table Kecukupan Gizi yang dianjurkan per orang per hari.
1.
Calcium/ zat kapur (Ca) dan Phosphor (P)
Sebagian besar kedua
unsur ini berbentuk garam Calciumphosphat di dalam jaringan keras tubuh yaitu
tulang dan gigi-geligi. Adanya kedua unsure ini memberikan sifat keras pada
jaringan tersebut.
2.
Ferrum/ zat besi (Fe)
Zat besi merupakan
mikro elemen yang dibutuhkan dalam hemopoistesis (pembentukan darah). Juga
berbagai enzim memerlukan zat besi sebagai faktor penggiat.
3.
Zincum/ zat seng (Zn)
Zn dibutuhkan oleh
beberapa jenis enzim bagi berlangsungnya fungsi enzim tersebut. Dalam tubuh
manusia, Zn tersebar di dealam pancreas, jaringan hati, otot sekelet dan
jaringan tulang, Zn juga terdapat dalam darah serta plasma.
4.
Iodium (I)
Zat ini merupakan
komponen dari hormone Thyroxin. Zat Jodium dikonsentrasikan dalam kelenjar
gondok yang dipergunakan dalam sintesa hormone thyroxin.
F.
Air
Air
merupakan bagian tubuh yang terbesar. Hampir 70% tubuh manusia terdiri dari
cairan. Sehingga, bila kekurangan cairan, akan sangat berbahaya bagi kesehatan
dan kelangsungan hidup. Tubuh menggunakan air untuk beberapa fungsi. Air adalah
pelarut semua hasil pencernaan, pembawa zat – zat kotoran dari sel – sel ke
ginjal, melancarkan
transportasi zat gizi dalam tubuh, mengatur keseimbangan cairan dan garam
mineral dalam tubuh, dan melancarkan dalam proses buang air besar dan kecil. Air juga
menolong mengatur suhu tubuh.
Sumber air
bagi tubuh ada 3 macam yaitu:
1. Melalui
cairan yang diminum seperti air bersih, susu, sari – sari buah dan lain
sebagainya.
2. Melalui
makanan seperti sayur mentah, buah – buahan yang kaya air, sop dan makanan lainnya
yang mengandung banyak air.
3.
Melalui metabolisme dalam tubuh.
Air
minum harus bersih dan aman. Aman berarti bersih dan bebas kuman. Ciri-ciri air
minum yang sehat dan baik untuk dikonsumsi adalah: tidak berwarna, tidak
berbau, dan tidak berasa. Sedangkan air yang tidak sehat mengandung banyak
kuman, sehingga justru menimbulkan penyakit. Mengonsumsi cairan yang tidak
terjamin keamanannya dapat menimbulkan gangguan kesehatan seperti diare dan
keracunan berbagai senyawa kimia yang terdapat pada air.
Berikut
ini adalah cara untuk mendapatkan air minum yang bersih dan sehat:
1.
Air direbus, setelah mendidih dibiarkan
selama 3-5 menit di atas api (jangan langsung diangkat) untuk memastikan kuman
mati.
2. Gunakan
air minum kemasan dari produsen terpercaya, karena telah diproses agar bebas
dari kuman.
Kebutuhan minimal air
minum dalam satu hari adalah sebagai berikut :
Anak
= 6 gelas
Dewasa = 8 gelas
Ibu
hamil = 10 gelas
Ibu
menyusui = 12 gelas
Namun,
kebutuhan minimal itu juga ditentukan oleh aktivitas, keadaan fisik tubuh, dan
lingkungan. Menentukan kebutuhan air minum dengan mengandalkan rasa haus tidak
sepenuhnya benar. Seseorang yang bekerja di ruangan dengan AC tidak merasa
haus, padahal seharusnya dia memerlukan cairan lebih banyak dibandingkan ketika
ia bekerja di ruangan tanpa AC.
Pada
kondisi seperti itu, ketika suhu udara tinggi dan kelembaban udara rendah,
terjadi banyak penguapan cairan tubuh seseorang. Namun, yang bersangkutan tidak
merasa haus. Jika ia tidak mengonsumsi banyak cairan, maka yang bersangkutan
akan menderita dehidrasi atau kehilangan cairantubuh. Keadaan demikian dapat
berakibat yang bersangkutan menderita heat stroke (kekurangan cairan), pingsan
atau tewas akibat sengatan udara panas.
BAB IV
GIZI, PERTUMBUHAN, DAN PERKEMBANGAN
Konsumsi
makanan berpengaruh terhadap status gizi seseorang. Kondisi status gizi yang
baik dapat dicapai bila tubuh memperoleh cukup zat-zat gizi. Zat gizi inilah
yang akan digunakan secara efisien sehingga memungkinkan terjadinya pertumbuhan
fisik, perkembangan otak, kemampuan kerja untuk mencapai kesehatan optimal.
Sedangkan
status gizi kurang, terjadi bila tubuh mengalami kekurangan satu atau lebih zat
gizi. Status gizi lebih terjadi jika tubuh memperoleh zat gizi dalam jumlah yang
berlebihan. Baik status gizi kurang maupun status gizi lebih dapat menimbulkan
berbagai penyakit, yaitu penyakit infeksi pada gizi kurang dan penyakit
degeneratif pada gizi lebih.
Masa
perkembangan anak-anak merupakan masa yang tepat untuk tubuh manusia merasakan
manfaat gizi. Zat gizi inilah yang memberikan manfaat bagi pertumbuhan dan
perkembangan seseorang, terutama pada masa kanak-kanak. Kekurangan gizi akan
menghambat pertumbuhan. Gizi juga berpengaruh pada kesehatan. Untuk masa
pertumbuhan dan perkembangan yang optimal, diperlukan makanan yang benar-benar
well fed (ditinjau dari jumlahnya/kuantitasnya) maupun well-nourished (ditinjau
dari kandungan gizinya/kualitasnya).
Menurut
Sediaoetama dalam Soegeng Santoso dan Anne Lies Ranti (1999:107), ada lima
fungsi zat gizi:
1. sumber
energi atau tenaga. Jika fungsi ini terganggu, orang menjadi berkurang geraknya
atau kurang giat dan merasa cepat lelah.
2. Menyokong
pertumbuhan badan
3. Memelihara
jaringan tubuh, mengganti yang rusak
4. Mengatur
metabolisme dan berbagai keseimbangan dalam cairan tubuh (keseimbangan air,
asam, basa, dan mineral)
5. Berperan
dalam mekanisme pertahanan tubuh terhadap berbagai penyakit sebagai antioksidan
dan antibodi lainnya.
Dalam
buku Prof. Dr. Ir. Ali Khomsan disebutkan, seorang anak yang sehat dan normal, akan tumbuh sesuai dengan potensi
genetik yang dimilikinya. Pertumbuhan yang dialami, juga dipengaruhi oleh zat
gizi yang diterimanya melalui makanan dan minuman. Pertumbuhan fisik sering
dijadikan indikator untuk mengukur status gizi baik individu maupun populasi.
Dilihat dari fisiknya, kebanyakan anak yang menderita gizi kurang berpenampilan
lebih pendek dengan bobot badan lebih rendah dibandingkan dengan teman-teman
sebayanya yang sehat dan bergizi baik.
Kondisi
kurang gizi pada awalnya akan lebih berpengaruh terhadap bobot badan
dibandingkan dengan tinggi badan. Oleh karena hal ini, penurunan bobot badan
yang paling sering digunakan untuk mengenali anak yang mengalami kurang gizi.
Bila kekurangan zat gizi berlangsung dalam waktu yang lama dan parah, maka
pertumbuhan badan akan terganggu. Hal ini akan dapat berpengaruh pula terhadap
terhambatnya pertambahan tinggi badan, seperti ketikaseorang anak mengalami
kekurangan protein. Bahkan, kondisi kurang gizi juga berpengaruh pula dengan
perkembangan anak.
Selain
melalui bobot badan, lingkar kepala juga dapat digunakan untuk mengetahui
status gizi seorang anak. Pertumbuhan otak juga erat kaitannya dengan masalah
kekurangan gizi. Namun, indikator lingkar kepala hanya sensitif digunakan untuk
usia tertentu dimana perkembangan otak sedang terjadi (usia balita).
Masa
bayi sampai usia lima tahun yang relatif pendek merupakan kurun usia yang
sangat penting dan kritis dalam kehidupan anak, karena sarat dengan proses
tumbuh-kembang fisik dan psikososial yang berlangsung cepat, dan masa ini tidak
pernah berulang. Masa lima tahun pertama ini merupakan masa keemasan yang
menentukan bagi tumbuh-kembang dan pertumbuhan otak.
Gizi
yang baik dapat merubah kehidupan anak, meningkatkan pertumbuhan fisik dan
perkembangan mental, melindungi kesehatannya, serta meletakkan fondasi untuk
masa depan produktivitas anak. Oleh sebab itu, pemberian gizi untuk anak
menjadi kewajiban yang harus diperhatikan oleh orangtua.
Kecerdasan dipengaruhi oleh banyak faktor. Salah
satu faktornya adalah asupan makanan bagi si anak terutama asupan zat gizi bagi
pertumbuhan dan perkembangan otak anak. Pada umur 0 sampai dengan 5 tahun otak
anak mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang optimal atau biasa disebut
dengan masa keemasan (GOLDEN AGE), sehingga di masa-masa itu asupan zat gizi
khususnya bagi otak sangat penting untuk diperhatikan sehingga nantinya si anak
memiliki kemampuan otak yang baik.
Otak
merupakan salah satu organ yang “lapar” atau membutuhkan banyak asupan gizi
oleh karena itu orang tua harus memperhatikan asupan makanan bagi anak,
terutama di masa keemasannya atau GOLDEN AGE.
Bahan
makanan yang merupakan asupan yang berkualitas bagi otak anak antara lain :
1. Ikan,
baik ikan laut (khususnya ikan salmon) maupun ikan air tawar merupakan bahan
makanan yang baik bagi pertumbuhan otak karena mengandung omega-3, asam lemak
DHA dan EPA
2. Telur,
merupakan sumber protein yang bagus, selain itu kuning telur mengandung Kolin
yang sangat bermanfaat untuk meningkatkan kemampuan daya ingat otak
3. Kacang-kacangan,
merupakan sumber vitamin E, antioksidan, tiamin yang berguna meningkatkan
kemampuan otak
4. Gandum
atau nasi, otak membutuhkan glukosa yang konstan yang bisa dipenuhi oleh gandum
atau nasi, selain itu gandum atau nasi juga mengandung vitamin B
5. Buah-buahan,
khususnya strawberi, blueberrie, atau buah-buahan yang berwarna, dimana
buah-buahan tersebut mempunyai kandungan antioksidan yang tinggi dan mengandung
vitamin C
6. Kacang
kedelai, yang terkandung dalam tahu dan tempe mempunyai kandungan protein
yang tinggi, karbohidrat kompleks, serat, serta vitamin dan mineral
7. Sayur-sayuran,
wortel, tomat, bayam dan sayuran yang berwarna banyak mengandung antioksidan
yang menguatkan dan menyehatkan sel otak.
8. Susu,
banyak mengandung protein dan vitamin B yang berguna bagi perkembangan otak si
anak
9. Daging,
mengandung protein, zat besi dan mineral yang berguna untuk meningkatkan daya
ingat otak.
Sebuah
artikel di anneahira.com, memuat mengenai manfaat makanan yang baik dilihat
dari aspek fisik dan psikis manusia. “Makanan yang baik dapat meningkatkan daya
tahan tubuh seseorang., kesehatan, stabilitas emosional, dan semangat menjalani
hidup. Seseorang yang mengkonsumsi makanan yang baik akan tercermin pada
keadaan dirinya. Umumnya, mereka akan memiliki bentuk tubuh yang bagus, kulit
yang bercahaya, dan mata yang jernih. Seseorang yang tidak menjaga makanannya,
cenderung merasa mudah lelah, lekas marah, gelisah, atau khawatir. Pada
umumnya, mereka akan mempunyai daya tahan tubuh yang rendah, mudah terserang
penyakit, dan terlihat kurang bersemangat”.
BAB V
KESIMPULAN
1.
Pertumbuhan yang terjadi pada seseorang
tidak hanya meliputi yang terlihat seperti perubahan fisik tetapi juga
perubahan dan perkembangan dalam segi lain seperti berfikir, berperasaan,
bertingkahlaku dan lainnya. Perkembangan yang dialami anak merupakan rangkaian
perubahan yang teratur dari atau tahap perkembangan ke tahap perkembangan
berikutnya dan berlaku secara umum, misalnya kemampuan merangkak, melompat,
berlari, dan lainnya.
2.
Faktor yang mempengaruhi
pertumbuhan dan perkembangan anak dapat dibagi menjadi 2, yaitu: Faktor heredokonstitusionil dan faktor
lingkungan (pranatal dan pascanatal)
- Makanan mengandung berbagai macam zat gizi yang diperlukan tubuh. Zat gizi tersebut adalah karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral, dan air.
- Pada masa pertumbuhan dan perkembangan anak, diperlukan makanan yang baik dan mencukupi kuantitas dan kualitasnya agar proses tumbuh kembang berjalan optimal.
DAFTAR PUSTAKA
Sumber Buku
Izzati, Rita
Eka. 2008. Perkembangan Peserta Didik.
Yogyakarta: UNY Press.
Khomsan, Ali.
2004. Pangan dan Gizi untuk Kesehatan
(cetakan kedua). Jakarta: PT. Raja Grafindo persada.
Mikdar, U.Z. 2006. Hidup Sehat: Nilai Inti Berolahraga.
Jakarta: Depdiknas.
Soegeng Santoso & Anne Lies Ranti. 1999.
Kesehatan dan Gizi. Jakarta: Rineka
Cipta.
Penelusuran
Internet
Ridwan
Amirudin dalam artikel “Tumbuh Kembang
Anak” diposted pada 5 Mei, 2007 http://ridwanamiruddin.wordpress.com/2007/05/05/tumbuh-kembang-anak/
diakses pada tanggal 17-10-2011 pukul 22.30
Febriyanti
S.K dalam artikel “Makanan yang Bernilai Gizi Tinggi” diposted pada 21 Oktober 2009
http://www.kulinet.com/baca/makanan-yang-bernilai-gizi-tinggi/871/
diakses pada 18-10-2011 pukul 13.00.
Anonim dalam
artikel “Manfaat
Gizi-Semua ada pada Makanan. http://www.anneahira.com/manfaat-gizi.htm
diakses pada 18 Oktober 2011 pukul 13.15.
0 Komentar