Advertisement

Main Ad

III Pendidikan Kesehatan Anak SD - Manfaat Makanan dan Minuman bagi Pertumbuhan dan Perkembangan


MAKALAH
Manfaat Makanan dan Minuman bagi Pertumbuhan dan Perkembangan
Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pendidikan Kesehatan Anak SD


Oleh : 
Nurjanah Pratiwi         10108241081
Rizqi Munandar          10108241082
Arif Nur Hidayat        10108241083
Helfiana Noviarista     10108241085
Havita Rahmawati      10108241086
Yunita Nurmilasari      10108241087

Kelas 3C

PGSD S1
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2011





Kata Pengantar
           
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberi rahmat dan hidayah-Nya sehingga penyusun dapat menyelesaikan makalah ini dengan lancar.
Makalah berjudul Manfaat Makanan dan Minuman bagi Pertumbuhan danPerkembangan ini menguraikan tentang proses pertumbuhan dan perkembangan, zat gizi dalam makanan, dan pengaruh makanan bagi pertumbuhan dan perkembangan anak. Materi yang disampaikan disusun dengan merujuk pada buku referensi dan penelusuran bahan dari internet.
            Dalam penyusunan makalah ini, tidak lepas dari bantuan berbagai pihak, oleh karena itu pada kesempatan kali ini penyusun mengucapkan terima kasih kepada:
1.      Bapak Sudarmanto, M.Kes, selaku dosen mata kuliah Pendidikan Kesehatan Anak SD yang telah memberikan pengarahan, bimbingan dan motivasi dalam penyusunan makalah ini.
2.      Semua pihak yang terkait yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu yang telah membantu kami dalam kelancaran pembuatan makalah ini.
Penyusun menyadari bahwa makalah ini mempunyai berbagai kekurangan dalam penyampaiannya. Kritik dan saran yang bersifat konstruktif demi perbaikan makalah ini sangat diharapkan. Semoga makalah ini bermanfaat dan dapat memberi tambahan wawasan kepada pembaca. Amin.


Yogyakarta, Oktober 2011




Daftar Isi

Halaman Judul ..................................................................................................................  i
Kata Pengantar.................................................................................................................. ii
Daftar Isi ......................................................................................................................... iii
BAB I             TUMBUH KEMBANG ANAK
A.    Tanda-Tanda Tumbuh Kembang......................................................... 3
B.     Aspek Tumbuh Kembang Anak.......................................................... 4
C.     Proses-Proses Tumbuh Kembang Anak............................................... 4
D.    Faktor- Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan&Perkembangan... 4
BAB II                        MAKANAN DAN MINUMAN
A.    Karbohidrat......................................................................................... 8
B.     Protein................................................................................................. 9
C.     Lemak................................................................................................ 10
D.    Vitamin.............................................................................................. 10
E.     Mineral............................................................................................... 12
F.      Air...................................................................................................... 13
BAB IV           GIZI, PERTUMBUHAN, DAN PERKEMBANGAN........................ 16
BAB V .......... KESIMPULAN...................................................................................... 20
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................... 21




BAB I
PENDAHULUAN


A.  Latar Belakang
Masa kanak-kanak merupakan masa dimana terjadinya pertumbuhan dan perkembangan. Berbagai perubahan fisik maupun psikis terjadi pada masa itu. Seorang anak berbeda dari orang dewasa. Ia harus tumbuh dan berkembang sampai dewasa. Tumbuh dan berkembang terjadi sesuai dengan norma tertentu dan prosesnya dipengaruhi oleh berbagai hal. Orang tua harus memperhatikan proses ini agar berjalan dengan optimal.
Pertumbuhan dan perkembangan tidak dapat dipisahkan satu dari yang lain. Prosesnya tidak lepas dari pengaruh internal maupun eksternal. Makanan merupakan salah satu faktor eksterna yang ikut mempengaruhi proses pertumbuhan dan pekembangan.

B.  Tujuan Penulisan
  1. Memahami pengertian dan proses pertumbuhan dan perkembangan.
  2. Mengetahui zat gizi dalam makanan yang dibutuhkan tubuh.
  3. Mengetahui pentingnya makanan dan minuman bagi pertumbuhan dan perkembangan.












BAB II
TUMBUH KEMBANG ANAK


Proses tumbuh kembang berlangsung selama manusia itu hidup. Istilah tumbuh kembang pada manusia menunjukan proses sel telur yang telah dibuahi sampai mencapai status dewasa. Tumbuh berkaitan dengan perubahan ukuran, sedangkan istilah kembang berhubungan dengan aspek diferensiasi bentuk atau fungsi, termasuk perubahan emosi dan sosial. Menurut Soegeng (Samsudin, 1985) pada masa tumbuh kembang seorang anak, faktor genetik yang dianggap sebagai penentu posisi bawaan saling pengaruh mempengaruhi dengan faktor lingkungan yaitu antara lain infeksi, gizi, sosial, emosional, kultural, politik.
Soegeng (Samsudin,1985) mengungkapkan untuk dapat mencapai potensi genetika secara optimal, diperlukan lingkungan fisikobio-psikososial (berkaitan dengan fisik, biologis, psikologis dan sosial) yang kuat. Lingkungan fisikobio-psikososial dibagi atas 4 macam lingkungan, yaitu keluarga, kesehatan ibu dan anak atau lingkungan perlindungan kesehatan anak, pemukiman dan stimulasi atau pendidikan. Keempat macam lingkungan ini saling berkaitan untuk proses tumbuh kembang anak.
Faktor yang ada dalam lingkungan keluarga adalah aspek-aspek persiapan fisik, mental, dan sosial. Aspek-aspek ini berkaitan dengan kehidupan keluarga, pendidikan, pekerjaan, penghasilan, kemampuan dan waktu untuk membina, gizi, perumahan dan lingkungan pemukiman. Faktor yang ada dalam lingkungan perlindungan kesehatan anak mencakup aspek-aspek promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitative. Faktor yang ada dalam pemukiman baik perkotaan maupun pedesaan meliputi aspek geografis, iklim, komunikasi, jumlah penduduk, kegiatan ekonomi, pelayanan sosial-sanitasi-pendidikan, produksi pengolahan, penyimpanan, distribusi bahan makanan, budaya, nilai sosial, agama, keamanan, stabilitas serta kebijaksanaan pemerintah. Faktor yang ada dalam lingkungan stimulasi atau pendidikan adalah pemberian stimulasi/rangsangan untuk perkembangan fisik/motoric, perkembangan emosi, perkembangan sosial, perkembangan intelektual yang dapat terjadi di sekolah dan masyarakat



A.    Tanda-Tanda Tumbuh Kembang
Pertumbuhan dan perkembangan merupakan proses yang terjadi pada setiap makhluk. Manusia, terutama pada masa kanak-kanak, mengalami proses tumbuh kembang ini secara cepat. Pertumbuhan dan perkembangan setiap anak berlangsung menurut prinsip-prinsip yang umum, namun demikian setiap anak memiliki ciri khas yang tersendiri. Pertumbuhan yang terjadi pada seseorang tidak hanya meliputi yang terlihat seperti perubahan fisik tetapi juga perubahan dan perkembangan dalam segi lain seperti berfikir, berperasaan, bertingkahlaku dan lainnya. Perkembangan yang dialami anak merupakan rangkaian perubahan yang teratur dari atau tahap perkembangan ke tahap perkembangan berikutnya dan berlaku secara umum, misalnya kemampuan merangkak, melompat, berlari, dan lainnya.
Pada proses tumbuh kembang fisik, terjadi perubahan-perubahan dalam ukuran dan pematangan fungsi yang dimulai dari tahap molekuler yang sederhana pada saat awal kandungan sampai tingkat anak remaja dengan prose metabolic yang rumit. Proses tumbuh kembang tersebut mngikuti suatu pola tertentu yang unik untuk setiap anak, baik dalam tumbuh kembang keseluruhan tubuhnya maupun dalam tumbuh kembang bagian-bagian tubuh, organ-organ dan jaringan. Proses tersebut merupakan proses interaksi yang terus menerus serta rumit diantara faktor genetic dan faktor-faktor lingkungan tadi. Seberapa jauh faktor-faktor tersebut saling berpengaruh, tidak mudah untuk dikemukakan namun salah satu faktor lingkungan fisik yang penting adalah zat gizi yang harus dipenuhi oleh makanan anak. Menurut Soegeng (Samsudin,1985) nilai keadaan gizi anak sebagai refleksi kecukupan gizi, merupakan salah satu parameter yang penting untuk nilai keadaan tumbuh kembang fisik anak dan nilai keadaan kesehatan anak tersebut.
Parameter untuk mengukur kemajuan pertumbuhan yang biasa dipergunakan adalah berat badan. Jika seorang anak diukur berat badannya secara periodic, misalnya setiap tiga bulan sekali, maka diperoleh suatu gambaran atau pola pertumbuhan anak tersebut.
Karakteristik mencakup perkembangan fisik dan kemampuan motoric serta emosional anak. Perkembangan fisik yaitu bertambah besarnya ukuran-ukuran antropometik dan gejala/tanda lain pada rambut, gigi, otot, kulit serta jaringan lemak, darah dan lainnya. Sedangkan kemampuan motoric dan emosional anak mencakup sikap anak dalam lingkungan, gerakan anggota badan dan badan sendiri, serta kemampuan intelektual anak seperti menyebutkan nama atau bercerita dan lainnya.

B.     Aspek Tumbuh Kembang Anak
Ada empat aspek tumbuh kembang yang perlu dibina dalam menghadapi masa depan anak, yaitu:
1.      Perkembangan kemampuan gerak kasar, adalah gerakan yang mungkin dilakukan oleh seluruh tubuh, yang melibatkan sebagian besar bagian tubuh dan biasanya memerlukan tenaga karenadilakukan oleh otot-otot yang lebih besar.
2.      Perkembangan kemampuan gerak halus, hanya melibatkan bagian-bagian tubuh tertentu saja dan dilakukan oleh otot-otot kecil, tidak memerlukan tenaga.
3.      Perkembangan kemampuan bicara, bahasa, dan kecerdasan, adalah komunikasi aktif (menyanyi, berbicara) dan komunikasi pasif (mengerti dan melakukan yang diperintahkan) perlu dikembangkan secara bertahap melalui berbagai indera anak.
4.      Perkembangan kemampuan bergaul dan mandiri.

C.    Proses Tumbuh Kembang Anak
Proses tumbuh kembang anak terdiri atas dua proses yang tidak dapat dipisahkan karena saling mempengaruhi, yaitu proses pertumbuhan yang ditandai oleh semakin besarnya ukuran tubuh dan proses perkembangan yang ditandai oleh semakin bertambahnya kemampuan anak.

D.    Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan dan Perkembangan Anak
Menurut Ridwan Amirudin dalam artikel ilmiah yang berjudul “Tumbuh Kembang Anak”,  faktor  yang mempengaruhi  pertumbuhan dan perkembangan anak dapat dibagi menjadi 2, yaitu: Faktor heredokonstitusionil dan faktor lingkungan (pranatal dan pascanatal)
1.Faktor heredokonstusionil
Gen yang terdapat di dalam nukleus dari telur yang dibuahi pada masa embrio mempunyai sifat tersendiri pada tiap individu. Manifestasi hasil perbedaan antara gen ini dikenal sebagai hereditas. DNA yang membentuk gen mempunyai peranan penting dalam transmisi sifat-sifat herediter. Timbulnya kelainan familial, kelainan khusus tertentu, tipe tertentu dan dwarfism adalah akibat transmisi gen yang abnormal. Haruslah diingat bahwa beberapa anak bertubuh kecil karena konstitusi genetiknya dan bukan karena gangguan endokrin atau gizi.
Peranan genetik pada sifat perkembangan mental masih merupakan hal yang diperdebatkan. Memang hereditas tidak dapat disangsikan lagi mempunyai peranan yang besar tapi pengaruh lingkungan terhadap organisme tersebut tidak dapat diabaikan. Pada saat sekarang para ahli psikologi anak berpendapat bahwa hereditas lebih banyak mempengaruhi inteligensi dibandingkan dengan lingkungan. Sifat-sifat emosional seperti perasaan takut, kemauan dan temperamen lebih banyak dipengaruhi oleh lingkungan dibandingkan dengan hereditas.
Pada umur tertentu pria dan wanita sangat berbeda dalam ukuran besar, kecepatan tumbuh, proporsi jasmani dan lain-lainnya sehingga memerlukan ukuran-ukuran normal tersendiri. Wanita menjadi dewasa lebih dini, yaitu mulai adolesensi pada umur 10 tahun,  pria mulai pada umur 12 tahun. Beberapa ahli antropologi menyebutkan bahwa ras kuning mempunyai tendensi lebih pendek dibandingkan dengan ras kulit putih. Perbedaan antar bangsa tampak juga bila kita bandingkan orang Skandinavia yang lebih tinggi dibandingkan dengan orang Italia. Selain itu, tidak jarang dijumpai dalam suatu keluarga terdapat anggota keluarga yang pendek dan anggota keluarga lainnya tinggi. Kecepatan tumbuh yang paling besar ditemukan pada masa fetus, masa bayi dan masa adolesensi.
2.Faktor lingkungan
Faktor prenatal
a.       Gizi (defisiensi vitamin, jodium dan lain-lain).Dengan menghilangkan vitamin tertentu dari dalam makanan binatang yang sedang hamil, Warkany menemukan kelainan pada anak binatang tersebut. Jenis kelainan tersebut dapat diduga sebelumnya dengan menghilangkan vitamin tertentu. Telah dibuktikan pula bahwa kurang makanan selama kehamilan dapat meningkatkan angka kelahiran mati dan kematian neonatal. Diketahui pula bahwa pada ibu dengan keadaan gizi jelek tidak dapat terjadi konsepsi. Hal ini disinggung pula oleh Warkany dengan mengatakan ‘The most serious congenital malformation is never to be conceived at all”.
b.      Mekanis (pita amniotik, ektopia, posisi fetus yang abnormal, trauma, oligohidroamnion).Faktor mekanis seperti posisi fetus yang abnormal dan oligohidroamnion dapat menyebabkan kelainan kongenital seperti clubfoot, mikrognatia dan kaki bengkok. Kelainan ini tidak terlalu berat karena mungkin terjadi pada masa kehidupan intrauterine akhir. Implantasi ovum yang salah, yang juga dianggap faktor mekanis dapat mengganggu gizi embrio dan berakibat gangguan pertumbuhan.
c.       Toksin kimia (propiltiourasil, aminopterin, obat kontrasepsi dan lain-lain).Telah lama diketahui bahwa obat-obatan tersebut dapat menimbulkan kelainan seperti misalnya palatoskizis, hidrosefalus, distosis kranial.
d.      Endokrin (diabetes mellitus pada ibu, hormon yang dimakan, umur tua dan lain-lain).Bayi yang lahir dari ibu yang menderita diabetes mellitus sering menunjukkan kelainan berupa makrosomia, kardiomegali dan hiperplasia adrenal. Hiperplasi pulau Langherhans akan mengakibatkan hipoglikemia. Umur rata-rata ibu yang melahirkan anak mongoloid dan kelainan lain umumnya lebih tinggi dibandingkan umur ibu yang melahirkan anak normal. Ini mungkin disebabkan oleh kelainan beberapa endokrin dalam tubuh ibu yang meningkat pada umur lanjut, walaupun faktor lain yang bukan endokrin juga ikut berperan.
e.       Radiasi (sinar Rontgen, radium dan lain-lain).Pemakaian radium dan sinar Rontgen yang tidak mengikuti aturan dapat mengakibatkan kelainan pada fetus. Contoh kelainan yang pernah dilaporkan ialah mikrosefali. Spina bifida, retardasi mental dan deformitas anggota gerak. Kelainan yang ditemukan akibat radiasi bom atom di Hiroshima pada fetus ialah mikrosefali, retardsai mental, kelainan kongenital mata dan jantung.
f.       Infeksi (trimester I: rubella dan mungkin penyakit lain, trimester II dan berikutnya: toksoplasmosis, histoplasmosis, sifilis dan lain-lain).Rubela (German measles) dan mungkin pula infeksi virus atau bakteri lainnya yang diderita oleh ibu pada waktu hamil muda dapat mengakibatkan kelainan pada fetus seperti katarak, bisu-tuli, mikrosefali, retardasi mental dan kelainan kongenital jantung. Kongenital merupakan contoh infeksi yang dapat menyerang fetus intrauterin hingga terjadi gangguan pertumbuhan fisik dan mental. Toksoplasmosis pranatal dapat mengakibatkan makrosefali kongenital atau mikrosefali dan retinitis.
g.      Imunitas (eritroblastosis fetalis, kernicterus)Keadaan ini timbul atas dasar adanya perbedaan golongan darah antara fetus dan ibu, sehingga ibu membentuk antibodi terhadap sel darah merah bayi yang kemudian melalui plasenta masuk ke dalam peredaran darah bayi yang akan mengakibatkan hemolisis. Akibat penghancuran sel darah merah bayi akan timbul anemia dan hiperbilirubinemia. Jaringan otak sangat peka terhadap hiperbilirubinemia ini dan dapat terjadi kerusakan.
h.      Anoksia embrio (gangguan fungsu plasenta)Keadaan anoksia pada embrio dapat mengakibatkan pertumbuhannya terganggu.
Faktor Pascanatal
a.       Gizi (masukan makanan kualitatif dan kuantitatif). Termasuk dalam hal ini bahan pembangun tubuh yaitu protein, karbohidrat, lemak, mineral dan vitamin.
b.      Penyakit (penyakit kronis dan kelainan kongenital). Beberapa penyakit kronis seperti glumerulonefritis kronik, tuberkulosis paru dan penyakit sesak dapat mengakibatkan retardasi pertumbuhan jasmani. Hal yang sama juga dapat terjadi pada penderita kelainan jantung bawaan.
c.       Keadaan sosial-ekonomi. Hal ini memegang peranan penting dalam pertumbuhan anak, jelas dapat terlihat ukuran bayi yang lahir dari golongan orang tua dengan keadaan sosial-ekonomi yang kurang, yang lebih rendah dibandingkan dengan bayi dari keluarga dengan sosial-ekonomi yang cukup.
d.      Musim. Di negeri yang mempunyai 4 musim terdapat perbedaan kecepatan tumbuh berat badan dan tinggi. Pertambahan tinggi terbesar pada musim semi dan paling rendah pada musim gugur. Sebaliknya penambahan berat badan terbesar terjadi pada musim gugur dan terkecil pada musim semi.
e.       Lain-lain. Banyak faktor lain yang ikut berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan anak, antara lain pengawasan medis, perbaikan sanitasi, pendidikan, faktor psikologis dan lain-lain.

BAB III
MAKANAN DAN MINUMAN


Setiap hari, manusia mengkonsumsi makanan dan minuman. Makanan merupakan kebutuhan dasar manusia, karena terkandung dalam makanan dan minuman itu, bahan yang diperlukan oleh tubuh. Bahan tersebut merupakan zat gizi. Kata gizi berasal dari bahasa Arab, ghidza, yang berarti makanan. Zat Gizi terdiri dari:

A.    Karbohidrat
 Secara umum definisi karbohidrat adalah senyawa organik yang mengandung atom Karbon, Hidrogen dan Oksigen, dan pada umumnya unsur Hidrogen clan oksigen dalam komposisi menghasilkan H2O. Di dalam tubuh karbohidrat dapat dibentuk dari beberapa asam amino dan sebagian dari gliserol lemak. Akan tetapi sebagian besar karbohidrat diperoleh dari bahan makanan yang dikonsumsi sehari-hari, terutama sumber bahan makan yang berasal dari tumbuh-tumbuhan.
Karbohidrat terutama terdapat dalam bahan makanan yang berasal dari tumbuh-tumbuhan dan hanya sedikit yang termasuk bahan makanan hewani. Umumnya karbohidrat nabati yang dimakan manusia berasal dari biji, batang dan akar tumbuhan dimana karbohidrat ini tertimbun. Jenis buah-buahan seperti pisang, nangka, sawo mengandung banyak karbohidrat. Karbohidrat berbentuk zat tepung seperti pada beras, gandum maupun umbi, disebut juga amylum. Bahan makanan hewani mengandung sedikit sekali karbohidrat yaitu dalam bentuk glikogen yang terutama terdapat dalam otot dan hati hewan. Namun setelah hewan tersebut mati, glikogen akan mengalami penguraian sehingga praktis menjadi nol dan dapat diabaikan.
Fungsi karbohidrat terutama adalah sebagai sumber utama energi yang murah.  Karbohidrat yang tidak dapat dicerna masih memiliki fungsi yaitu memberikan volume kepada lambung dan usus sehingga menimbulkan rasa kenyang, memberikan rangsangan mekanik dan melancarkan gerakan peristaltic yang melancarkan pembuangan tinja. Karbohidrat yang berlebihan dalam konsumsi akan disimpan sebagai glikogen dalam otot dan hati yang dapat digunakan tubuh bila diperlukan banyak energi dalam kegiatan tubuh.
Ada beberapa penyakit yang berhubungan dengan karbohidrat yaitu:
a.       Penyakit Kurang Kalori dan Protein (KKP) atau Protein Calori Malnutrition (PCM), Protein Energy Malnutrition. Penyakit ini terjadi karena defisiensi energi dan protein, terutama terdapat pada anak-anak atau bisa juga pada orang dewasa.
b.      Penyakit Kegemukan atau Obesitas. Penyebabnya adalah karena ketidakseimbangan konsumsi kalori dan kebutuhan energi tubuh yaitu konsumsi yang lebih besar dari kebutuhan. Kelebihan ini disimpan dalam bentuk jaringan lemak yang terdapat pada bagian perut, dada, pantat dan sebagainya. Obesitas dinyatakan bila berat badan seseorang adalah 15%-20% di atas berat badan ideal.
c.       Penyakit Diabetes Melitus, penyakit gula, penyakit kencing manis. Penyakit ini merupakan gangguan metabolic yang bersangkutan dengan karbohidrat glukosa, yang diakibatkan defisiensi hormone insulin dalam tubuh manusia.
d.      Lactose Intolerance. Penyakit ini merupakan gangguan metabolic yang mengenai disakarida laktosa, yaitu laktosa dapat dicerna dan kadar laktosa yang cukup tinggi di dalam saluran pencernaan menyebabkan terjadinya diare.

B.     Protein
Protein berasal dari kata Yunani proteios yang berarti “yang pertama” atau “yang terpenting” (Achmad Djaeni Sediaoetama, 1987). Memang protein merupakan zat gizi yang sangat penting karena yang paling erat hubungannya dengan proses-proses kehidupan (Molekul protein mengandung unsure-unsur C, H, dan O dan unsure khusus yang tidak terdapat dalam karbohidrat maupun lemak yaitu nnitrogen). Protein mengandung 20-24 jenis asam amino. Dari jumlah asam amino tersebut, ada 9 asam amino esensial yang tidak dapat disintesa tubuh namun terdapat dari makanan, diantaranya yaitu Lysine, Methionine+cystine, Threonine, Isoleucine, Leucine, Valine, Phenylalanine+tyrosine, dan Tryptophane.
Klasifikasi Protein
Klasifikasi protein dari sudut fungsi fisiologiknya yaitu berhubungan dengan daya dukungnya bagi pertumbuhan badan dan pemeliharaan jaringan adalah:
1.      Protein sempurna atau lengkap, protein ini sanggup mendukung pertumbuhan badan dan pemeliharaan jaringan. Protein inilah yang diperlukan oleh anak-anak di dalam masa tumbuh kembang.
2.      Protein setengah sempurna atau setengah lengkap, protein ini sanggup mendukung pemeliharaan jaringan, tetapi tidak dapat mendukung pertumbuhan badan. Protein ini dapat untuk memelihara kesehatan orang dewasa yaitu pemeliharaan jaringan yang rusak atau aus terpakai.
3.      Protein tidak sempurna atau tidak lengkap, sama sekali tidak sanggup menyokong pertumbuhan badan maupun pemeliharaan jaringan.

C.    Lemak
Lemak merupakan sekelompok ikatan organic yang terdiri atas unsur-unsur carbon, Hidrogen (H) dan Oksigen (O) yang mempunyai sifat dapat larut dalam zat-zat pelarut tertyentu. Ada perbedaan antara lemak dan minyak, yaitu lemak yang padat pada suhu kamar disebut lemak atau gaji, sedangkan lemak yang cair pada suhu kamar disebut minyak.
Menurut sumbernya lemak berasal dari nabati dan hewani. Lemak nabati berasal dari bahan makanan tumbuh-tumbuhan yang mengandung lebih banyak asam amino tidak jenuh sehingga menyebabkan titik cair lebih rendah dan lazim disebut minyak. Lemak hewani mengandung asam lemak jenuh sehingga berbentuk padat pada suhu kamar.
Fungsi lemak
  1. Sebagai sumber utama energi yaitu cadangan dalam jaringan tubuh dan bantalan bagi organ tertentu dari tubuh.
  2. Sebagai sumber asam lemak polyunsaturated fatty acid (PUFA) yaitu zat gizi yang esensial bagi kesehatan kulit dan rambut.
  3. Sebagai pelarut vitamin-vitamin (A, D, E dan K) yang larut dalam lemak.

D.    Vitamin
Kata vitamin berasal dari vitamine oleh Vladimir Funk karena disangka suatu ikatan organik amine dan merupakan zat vitamin yang dibutuhkan untuk kehidupan. Kemudian ternyata bahwa zat ini bukan merupakan amine, sehingga diubah menjadi vitamin.
Dari sudut dapat tidaknya disintesa tubuh manusia, dikenal tiga kelompok vitamin. Pertama, vitamin yang dapat dibuat oleh tubuh dengan mengubahnya dari ikatan organic lain. Kedua, ikatan organic yang tidak bersifat vitamin, setelah dikonsumsi diubah menjadi vitamin disebut provitamin dan prekusor vitamin. Ketiga, provitamin yang ada misalnya vitamin A dengan prekusor karotin, niacin dengan prekusor tryptophane, vitamin D dengan prekusor dehydro cholesterol.
Fungsi vitamin berlainan untuk berbagai vitamin. Ada beberapa vitamin yang larut dalam lemak dan yang larut dalam air tapi tidak dalam lemak. Macam-macam vitamin yang larut dalam lemak:
Ø  Vitamin A
      Berfungsi dalam proses melihat, metabolisme umum dan reproduksi.
Ø  Vitamin D
Vitamin D yaitu Calciferol berfungsi sebagai prophormon transport calcium ke dalam sel. Bahan makanan yang kaya akan vitamin D adalah susu. Untuk penyerapan vitamin D yang baik diperlukan adanya garam empedu.
Ø  Vitamin E
Vitamin E yaitu Alpha Tocoperol berfungsi sebagai antioksidan alamiah dan metabolisma selenium. Keduanya berkaitan dengan perlindungan sel terhadap daya dekonstruktif perioksida dalam jaringan. Umumnya bahan makanan kacang-kacangan atau biji-bijian khususnya bentuk kecambah mengandung vitamin E yang baik.
Ø  Vitamin K
Vitamin K yaitu Menadion berfungsidi dalam proses sintesa prothrombine yang diperlukan dalam pembekuan darah.vitamin K terdapat dalam ginjal, paru-paru, sumsum tulang. Pada penyerapan vitamin K diperlukan garam empedu dan lemak.
Vitamin lainnya adalah vitamin yang larut dalam air dan tidak larut dalam lemak antara lain.
Ø  Vitamin C
Vitamin C yaitu asam askorbat berfungsi fisiologis yaitukesehatan jaringan ikat, zat perekat antar sel dan mekanisme imunitas daya tahan tubuh. Fungsi terhadap penyakit dan toksin yaitu kesehatan ephitel pembuluh darah, penurunan kadar kolesterol dan pertumbuhan tulang serta gigi geligi.
Ø  Vitamin B1
Vitamin B1 yaitu Thiamin berfungsi dalam coenzim Co-carboksilase, yaitu reaksi berhubungan dengan metabolism karbonat. Defisiensi vitamin B1 ini adalah gangguan pada metabolisma karbohidrat yang menghasilkan energi sehingga mengganggu fungsi organ-organ yang mendapat energinya terutama dari karbohidrat yaitu syaraf, otot dan jantung.gejalanya adalah kehilangan refleksi syarafdan kelemahan otot dan kelainan kerja jantung.
Ø  Vitamin B2
Vitamin B2 yaitu Riboflavin berfungsi sebagai komponen dalam ko-enzim dimana ko-enzim ini berperan serta bersangkutan dengan reduksi-oksidasi dalam reaksi-reaksi metabolisme tubuh.
Ø  Vitamin Niacin
Vitamin niacin yaitu asam nicotinat berfungsi sebagai komponen daro ko-enzim yang berperan di dalam proses mentransfer atom hydrogen di dalam reaksi-reaksi yang mengahsilakn energi yang berhunungan dengan integritas jaringan terutama bagi kulit saluran pencernaan dan susunan syaraf.

E.     Mineral
Mineral merupakan zat gizi yang cukup penting bagi tubuh manusia, sekitar 4% dari tubuh manusia terdiri atas mineral. Berdasarkan analisa tubuh manusia, ada beberapa kelompok mineral berdasarkan kuantumnya atau jumlahnya:
1.      Makro elemen, terdapat dalam jumlah relatif besar yaitu Kalium (K), Natrium (Na), Calsium (Ca/ zat kapur), Magnesium (Mg) dan Phosphor (P), Sulfur (S/ zat belerang), serta Chlorium (CL/ zat chlor).
2.      Mikro Elemen, yang terdapat dalam jumlah yang relative sedikikit.menurut kegunaannya dalam tubuhdapat dikelompokkan atas:
a.       Mikro elemen esensial yaitu yang benar-benar dibutuhkan tubuh manusia dan harus ada: Ferrum (Fe/zat besi), Cuprum (Cu/ zat tembaga), Co (zat cobalt), Selenium (Se), Zincum (Zu/ zat seng) dan Jodium (J) serta F (zat flour).
b.      Mikro elemen yang mungkin esensial seperti Molybdenium (Mo)
c.       Mikro elemen yang tidak diperlukan atau non-esensial
3.      Trace Elements, sebenarnya sudah termasuk kelompok mikro elemen, tetapi diperlukan dalam jumlah yang lebih nkecil yaitu Co, Cu, dan Zn.
Mineral kelompok makro elemen berfungsi sabagai bagian dari zat yang aktif dalam metabolisme atau sebagai bagian penting dari struktur sel jaringan. Berikut beberapa jenis mineral yang tercantum dalam table Kecukupan Gizi yang dianjurkan per orang per hari.
1.      Calcium/ zat kapur (Ca) dan Phosphor (P)
Sebagian besar­­ kedua unsur ini berbentuk garam Calciumphosphat di dalam jaringan keras tubuh yaitu tulang dan gigi-geligi. Adanya kedua unsure ini memberikan sifat keras pada jaringan tersebut.
2.      Ferrum/ zat besi (Fe)
Zat besi merupakan mikro elemen yang dibutuhkan dalam hemopoistesis (pembentukan darah). Juga berbagai enzim memerlukan zat besi sebagai faktor penggiat.
3.      Zincum/ zat seng (Zn)
Zn dibutuhkan oleh beberapa jenis enzim bagi berlangsungnya fungsi enzim tersebut. Dalam tubuh manusia, Zn tersebar di dealam pancreas, jaringan hati, otot sekelet dan jaringan tulang, Zn juga terdapat dalam darah serta plasma.
4.      Iodium (I)
Zat ini merupakan komponen dari hormone Thyroxin. Zat Jodium dikonsentrasikan dalam kelenjar gondok yang dipergunakan dalam sintesa hormone thyroxin.

F.     Air
Air merupakan bagian tubuh yang terbesar. Hampir 70% tubuh manusia terdiri dari cairan. Sehingga, bila kekurangan cairan, akan sangat berbahaya bagi kesehatan dan kelangsungan hidup. Tubuh menggunakan air untuk beberapa fungsi. Air adalah pelarut semua hasil pencernaan, pembawa zat – zat kotoran dari sel – sel ke ginjal, melancarkan transportasi zat gizi dalam tubuh, mengatur keseimbangan cairan dan garam mineral dalam tubuh, dan melancarkan dalam proses buang air besar dan kecil. Air juga menolong mengatur suhu tubuh.
Sumber air bagi tubuh ada 3 macam yaitu:
1.      Melalui cairan yang diminum seperti air bersih, susu, sari – sari buah dan lain sebagainya.
2.      Melalui makanan seperti sayur mentah, buah – buahan yang kaya air, sop dan makanan lainnya yang mengandung banyak air.
3.      Melalui metabolisme dalam tubuh.
Air minum harus bersih dan aman. Aman berarti bersih dan bebas kuman. Ciri-ciri air minum yang sehat dan baik untuk dikonsumsi adalah: tidak berwarna, tidak berbau, dan tidak berasa. Sedangkan air yang tidak sehat mengandung banyak kuman, sehingga justru menimbulkan penyakit. Mengonsumsi cairan yang tidak terjamin keamanannya dapat menimbulkan gangguan kesehatan seperti diare dan keracunan berbagai senyawa kimia yang terdapat pada air.
Berikut ini adalah cara untuk mendapatkan air minum yang bersih dan sehat:
1.      Air direbus, setelah mendidih dibiarkan selama 3-5 menit di atas api (jangan langsung diangkat) untuk memastikan kuman mati.
2.      Gunakan air minum kemasan dari produsen terpercaya, karena telah diproses agar bebas dari kuman.
Kebutuhan minimal air minum dalam satu hari adalah sebagai berikut :
Anak                = 6 gelas
Dewasa            = 8 gelas
Ibu hamil         = 10 gelas
Ibu menyusui  = 12 gelas
Namun, kebutuhan minimal itu juga ditentukan oleh aktivitas, keadaan fisik tubuh, dan lingkungan. Menentukan kebutuhan air minum dengan mengandalkan rasa haus tidak sepenuhnya benar. Seseorang yang bekerja di ruangan dengan AC tidak merasa haus, padahal seharusnya dia memerlukan cairan lebih banyak dibandingkan ketika ia bekerja di ruangan tanpa AC.
Pada kondisi seperti itu, ketika suhu udara tinggi dan kelembaban udara rendah, terjadi banyak penguapan cairan tubuh seseorang. Namun, yang bersangkutan tidak merasa haus. Jika ia tidak mengonsumsi banyak cairan, maka yang bersangkutan akan menderita dehidrasi atau kehilangan cairantubuh. Keadaan demikian dapat berakibat yang bersangkutan menderita heat stroke (kekurangan cairan), pingsan atau tewas akibat sengatan udara panas.

BAB IV
GIZI, PERTUMBUHAN, DAN PERKEMBANGAN

Konsumsi makanan berpengaruh terhadap status gizi seseorang. Kondisi status gizi yang baik dapat dicapai bila tubuh memperoleh cukup zat-zat gizi. Zat gizi inilah yang akan digunakan secara efisien sehingga memungkinkan terjadinya pertumbuhan fisik, perkembangan otak, kemampuan kerja untuk mencapai kesehatan optimal.
Sedangkan status gizi kurang, terjadi bila tubuh mengalami kekurangan satu atau lebih zat gizi. Status gizi lebih terjadi jika tubuh memperoleh zat gizi dalam jumlah yang berlebihan. Baik status gizi kurang maupun status gizi lebih dapat menimbulkan berbagai penyakit, yaitu penyakit infeksi pada gizi kurang dan penyakit degeneratif pada gizi lebih.
Masa perkembangan anak-anak merupakan masa yang tepat untuk tubuh manusia merasakan manfaat gizi. Zat gizi inilah yang memberikan manfaat bagi pertumbuhan dan perkembangan seseorang, terutama pada masa kanak-kanak. Kekurangan gizi akan menghambat pertumbuhan. Gizi juga berpengaruh pada kesehatan. Untuk masa pertumbuhan dan perkembangan yang optimal, diperlukan makanan yang benar-benar well fed (ditinjau dari jumlahnya/kuantitasnya) maupun well-nourished (ditinjau dari kandungan gizinya/kualitasnya).
Menurut Sediaoetama dalam Soegeng Santoso dan Anne Lies Ranti (1999:107), ada lima fungsi zat gizi:
1.      sumber energi atau tenaga. Jika fungsi ini terganggu, orang menjadi berkurang geraknya atau kurang giat dan merasa cepat lelah.
2.      Menyokong pertumbuhan badan
3.      Memelihara jaringan tubuh, mengganti yang rusak
4.      Mengatur metabolisme dan berbagai keseimbangan dalam cairan tubuh (keseimbangan air, asam, basa, dan mineral)
5.      Berperan dalam mekanisme pertahanan tubuh terhadap berbagai penyakit sebagai antioksidan dan antibodi lainnya.
Dalam buku Prof. Dr. Ir. Ali Khomsan disebutkan, seorang anak yang sehat dan  normal, akan tumbuh sesuai dengan potensi genetik yang dimilikinya. Pertumbuhan yang dialami, juga dipengaruhi oleh zat gizi yang diterimanya melalui makanan dan minuman. Pertumbuhan fisik sering dijadikan indikator untuk mengukur status gizi baik individu maupun populasi. Dilihat dari fisiknya, kebanyakan anak yang menderita gizi kurang berpenampilan lebih pendek dengan bobot badan lebih rendah dibandingkan dengan teman-teman sebayanya yang sehat dan bergizi baik.
Kondisi kurang gizi pada awalnya akan lebih berpengaruh terhadap bobot badan dibandingkan dengan tinggi badan. Oleh karena hal ini, penurunan bobot badan yang paling sering digunakan untuk mengenali anak yang mengalami kurang gizi. Bila kekurangan zat gizi berlangsung dalam waktu yang lama dan parah, maka pertumbuhan badan akan terganggu. Hal ini akan dapat berpengaruh pula terhadap terhambatnya pertambahan tinggi badan, seperti ketikaseorang anak mengalami kekurangan protein. Bahkan, kondisi kurang gizi juga berpengaruh pula dengan perkembangan anak.
Selain melalui bobot badan, lingkar kepala juga dapat digunakan untuk mengetahui status gizi seorang anak. Pertumbuhan otak juga erat kaitannya dengan masalah kekurangan gizi. Namun, indikator lingkar kepala hanya sensitif digunakan untuk usia tertentu dimana perkembangan otak sedang terjadi (usia balita).
Masa bayi sampai usia lima tahun yang relatif pendek merupakan kurun usia yang sangat penting dan kritis dalam kehidupan anak, karena sarat dengan proses tumbuh-kembang fisik dan psikososial yang berlangsung cepat, dan masa ini tidak pernah berulang. Masa lima tahun pertama ini merupakan masa keemasan yang menentukan bagi tumbuh-kembang dan pertumbuhan otak.
Gizi yang baik dapat merubah kehidupan anak, meningkatkan pertumbuhan fisik dan perkembangan mental, melindungi kesehatannya, serta meletakkan fondasi untuk masa depan produktivitas anak. Oleh sebab itu, pemberian gizi untuk anak menjadi kewajiban yang harus diperhatikan oleh orangtua.
 Kecerdasan dipengaruhi oleh banyak faktor. Salah satu faktornya adalah asupan makanan bagi si anak terutama asupan zat gizi bagi pertumbuhan dan perkembangan otak anak. Pada umur 0 sampai dengan 5 tahun otak anak mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang optimal atau biasa disebut dengan masa keemasan (GOLDEN AGE), sehingga di masa-masa itu asupan zat gizi khususnya bagi otak sangat penting untuk diperhatikan sehingga nantinya si anak memiliki kemampuan otak yang baik.
Otak merupakan salah satu organ yang “lapar” atau membutuhkan banyak asupan gizi oleh karena itu orang tua harus memperhatikan asupan makanan bagi anak, terutama di masa keemasannya atau GOLDEN AGE.
Bahan makanan yang merupakan asupan yang berkualitas bagi otak anak antara lain :
1.      Ikan, baik ikan laut (khususnya ikan salmon) maupun ikan air tawar merupakan bahan makanan yang baik bagi pertumbuhan otak karena mengandung omega-3, asam lemak DHA dan EPA
2.      Telur, merupakan sumber protein yang bagus, selain itu kuning telur mengandung Kolin yang sangat bermanfaat untuk meningkatkan kemampuan daya ingat otak
3.      Kacang-kacangan, merupakan sumber vitamin E, antioksidan, tiamin yang berguna meningkatkan kemampuan otak
4.      Gandum atau nasi, otak membutuhkan glukosa yang konstan yang bisa dipenuhi oleh gandum atau nasi, selain itu gandum atau nasi juga mengandung vitamin B
5.      Buah-buahan, khususnya strawberi, blueberrie, atau buah-buahan yang berwarna, dimana buah-buahan tersebut mempunyai kandungan antioksidan yang tinggi dan mengandung vitamin C
6.      Kacang kedelai,  yang terkandung dalam tahu dan tempe mempunyai kandungan protein yang tinggi, karbohidrat kompleks, serat, serta vitamin dan mineral
7.      Sayur-sayuran, wortel, tomat, bayam dan sayuran yang berwarna banyak mengandung antioksidan yang menguatkan dan menyehatkan sel otak.
8.      Susu, banyak mengandung protein dan vitamin B yang berguna bagi perkembangan otak si anak
9.      Daging, mengandung protein, zat besi dan mineral yang berguna untuk meningkatkan daya ingat otak.
Sebuah artikel di anneahira.com, memuat mengenai manfaat makanan yang baik dilihat dari aspek fisik dan psikis manusia. “Makanan yang baik dapat meningkatkan daya tahan tubuh seseorang., kesehatan, stabilitas emosional, dan semangat menjalani hidup. Seseorang yang mengkonsumsi makanan yang baik akan tercermin pada keadaan dirinya. Umumnya, mereka akan memiliki bentuk tubuh yang bagus, kulit yang bercahaya, dan mata yang jernih. Seseorang yang tidak menjaga makanannya, cenderung merasa mudah lelah, lekas marah, gelisah, atau khawatir. Pada umumnya, mereka akan mempunyai daya tahan tubuh yang rendah, mudah terserang penyakit, dan terlihat kurang bersemangat”.

BAB V
KESIMPULAN

1.      Pertumbuhan yang terjadi pada seseorang tidak hanya meliputi yang terlihat seperti perubahan fisik tetapi juga perubahan dan perkembangan dalam segi lain seperti berfikir, berperasaan, bertingkahlaku dan lainnya. Perkembangan yang dialami anak merupakan rangkaian perubahan yang teratur dari atau tahap perkembangan ke tahap perkembangan berikutnya dan berlaku secara umum, misalnya kemampuan merangkak, melompat, berlari, dan lainnya.
2.      Faktor  yang mempengaruhi  pertumbuhan dan perkembangan anak dapat dibagi menjadi 2, yaitu: Faktor heredokonstitusionil dan faktor lingkungan (pranatal dan pascanatal)
  1. Makanan mengandung berbagai macam zat gizi yang diperlukan tubuh. Zat gizi tersebut adalah karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral, dan air.
  2. Pada masa pertumbuhan dan perkembangan anak, diperlukan makanan yang baik dan mencukupi kuantitas dan kualitasnya agar proses tumbuh kembang berjalan optimal.


DAFTAR PUSTAKA


Sumber Buku
Izzati, Rita Eka. 2008. Perkembangan Peserta Didik. Yogyakarta: UNY Press.
Khomsan, Ali. 2004. Pangan dan Gizi untuk Kesehatan (cetakan kedua). Jakarta: PT. Raja Grafindo persada.

Mikdar, U.Z. 2006. Hidup Sehat: Nilai Inti Berolahraga. Jakarta: Depdiknas.
Soegeng Santoso & Anne Lies Ranti. 1999. Kesehatan dan Gizi. Jakarta: Rineka Cipta.

Penelusuran Internet
Ridwan Amirudin dalam artikel “Tumbuh Kembang Anak” diposted pada 5 Mei, 2007 http://ridwanamiruddin.wordpress.com/2007/05/05/tumbuh-kembang-anak/ diakses pada tanggal 17-10-2011 pukul 22.30

Febriyanti S.K dalam artikel “Makanan yang Bernilai Gizi Tinggi” diposted pada 21 Oktober 2009 http://www.kulinet.com/baca/makanan-yang-bernilai-gizi-tinggi/871/ diakses pada 18-10-2011 pukul 13.00.

Anonim dalam artikel “Manfaat Gizi-Semua ada pada Makanan. http://www.anneahira.com/manfaat-gizi.htm diakses pada 18 Oktober 2011 pukul 13.15.


Posting Komentar

0 Komentar