Advertisement

Main Ad

I Ilmu Alamiah Dasar - Penghancuran Oksigen di Muka Bumi


PENGHANCURAN OKSIGEN DI MUKA BUMI
ILMU ALAMIAH DASAR

Disusun untuk
memenuhi salah satu tugas Ilmu Alamiah Dasar


https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEixVrTTz_uhhJ-y9b4YmDTIqEjZmAopXWSn5El5PpZDAYjNBsiAqAHV7hC_4XaidBz8uE9-fOWdeC5isd3uU5FwH4pC_0npvh7hAHemObppyOMhygj5Qc5iMmua-H-dnQMm6HCm9hMGEWk/s320/Logo_uny.gif











Disusun Oleh :

Kelas IC
1. Rizqi Munandar            10108241082







PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2010
            PENGHANCURAN OKSIGEN DI MUKA BUMI

                  Makhluk hidup seperti manusia pasti membutuhkan oksigen. Tidak hanya manusia, hewan pun memerlukan oksigen untuk hidup. Namun, dimasa sekarang ini, oksigen sepertinya sepertinya langka untuk didapatkan. Paru-paru ini semakin sesak saja untuk mendapatkan udara yang segar. Kehidupan metropolitan ataupun megapolitan sudah menghingapi kehidupan manusia.  Hiruk-pikuk kehidupan di kota, kendaraan bermotor yang lalu lalang di jalan semakin membuat sesak pernafasan. Sepertinya oksigen sudah tidak ada lagi di muka umi ini.
                  Butuh waktu  lama untuk membentuk oksigen (O2) di muka bumi ini. Berjuta-juta tahun yang lalu di awal pembentukan bumi ini, tumbuhan berusaha membentuk oksigen. Setelah melewati proses yang panjang, akhirnya oksigen berhasil terbentuk dengan komposisi yang seimbang. Bila ditaksir jumlah  oksigen menempati atmosfer  bumi sekitar  21%. Komposisi terbesar adalah gas nitrogen yang mencapai 77%, sedangkan 1% sisanya diisi gas lain.
                  Mungkin perlu dipertanyakan, kenapa dengan komponen oksigen yang 21% bisa dikatakan seimbang? Kenapa tidak 100% saja oksigen menempati atmosfer bumi ini? Mengapa? Hal ini dijelaskan oleh seorang profesor mikrobiologi terkenal, Michael Denton dalam bukunya, Nature’s Destiny : How the Laws of Biology Reveal Purpose in the Universe, bahwa oksigen adalah unsur yang sangat mudah bereaksi. Bahkan kandungan oksigen di atmosfer yang sekarang, yakni 21% sangatlah mendekati ambang batas yang aman bagi kehidupan pada suhu lingkungan. Kemungkinan terjadinya kebakaran hutan meningkat sebesar 70% untuk setiap kenaikan 1% kandungan oksigen dalam atmosfer. Jika saja kadar oksigen di udara bertambah, niscaya bumi akan mudah terbakar. Tingginya kadar oksigen ini akan lebih memudahkan munculnya nyala api dan peristiwa pembakaran daripada biasanya. Akibatnya, percikan api kecil saja sudah mampu memicu kebakaran besar. Kadar oksigen di atmosfer tidak bertambah dan tidak berkurang. Ini adalah hasil daur ulang yang amat luar biasa yang melibatkan manusia, hewan dan tumbuh-tumbuhan. Manusia dan hewan terus menerus menggunakan gas oksigen dan mengeluarkan gas karbondioksida. Sebaliknya, tumbuhan mengambil karbondioksida untuk proses fotosintesis, dan melepaskan oksigen. Tumbuhan membebaskan jutaan ton oksigen ke atmosfer setiap harinya. Dengan adanya serangkaian peristiwa ini, kehidupan pun dapat terus berlanjut.
                  Di jaman yang semakin maju ini, era teknologi juga berkembang dengan pesat. Tidak hanya di bidang komputer, di bidang transportasi juga berkembang pesat. Dulu orang perlu berjalan kaki untuk sampai ke tempat tujuan, selanjutnya ada kendaraan tradidional, lalu ada sepeda, mobil, pesawat terbang, bahkan sampai roket yang bisa mengantarkan manusia ke bulan.
                  Memang, manusia banyak mengambil keuntungan dari perkembangan majunya perkembangan transportasi ini, tapi manusia juga harus menerima kerugian akibat penggunaan yang berlebihan. Misalnya saja, penggunaan satu sepeda motor mungkin tidak akan mempengaruhi iklim di bumi, namun apa yang terjadi bila 1 milyar orang memakai motor setiap harinya?
                  Kita harus menyadari bahwa oksigen di bumi ini semakin sedikit akibat tingkah laku manusia. Penebangan hutan secara liar, polusi pabrik, penggunaaan kendaraan bermesin, dan lain sebagainya. Memang ada juga berkurangnya oksigen akibat ulah alam seperti gunung meletus, tapi akibat yang ditimbulkan tidaklah separah apa yang dilakukan oleh manusia.
                  Penebangan hutan menjadi salah satu penyebab utama penghancuran oksigen di muka bumi ini. Padahal kita tau, bahwa pada siang hari tumbuhan memproduksi oksigen lewat proses fotosintesisnya. Seandainya pembalakan hutan dilakukan secara liar, jelas produksi oksigen di bumi ini akan berkurang apabila dilakukan pembalakan secara terus menerus tanpa dilakukan penanaman kembali.  Seandainya dilakukan penanaman kembali pun, tidak cukup cepat untuk menggantikan peran pohon yang sudah ditebang. Jadi, apa yang bisa dilakukan oleh manusia? Manusia boleh saja menebang pohon, tapi harus ada aturannya. Misal kalau mau menebang pohon haruslah menggunakan system tebang pilih pohon, maksudnya kalau menebang pohon, tebanglah pohon yang sudah tua, jangan menebang pohon yang masih muda. Bila kita menebang pohon yang muda, hutan akan kehilangan regenerasinya. Tapi bukan berarti kita boleh menebang semua pohon yang sudah tua! Kita harus tetap menjaga hutan kita, karena hutan adalah paru-paru dunia.
                  Sekarang coba kita amati hutan yang ada di Kalimantan. Disana berhektar-hektar hutan ditemukan, sehingga Kalimantan mendapat julukan paru-paru dunia setelah hutan Amazone di Amerika. Harusnya kita bangga karena kita adalah salah satu organ terpenting dalam system kehidupan di bumi. Namun, karena ulah manusia yang tidak bertanggung jawab, hutan Kalimantan mulai dibabat habis demi kepentingan pribadi atau segelintir kelompok saja. Berhektar-hektar hutan menghilang dari muka bumi setiap harinya. Akan sangat berbahaya sekali bila hutan sampai menghilang dari atas tanah. Banjir, tanah longsor, erosi akan datang menimpa kehidupan manusia. Sudah saatnya penanaman pohon harus digalakkan kembali atau melakukan reboisasi.
                  Polusi pabrik yang dikeluarkan lewat corong-corong pabrik juga menjadi salah satu penyebab penghancuran oksigen yang efektif di muka bumi ini. Sebelum revolusi industri, tidak ada corong-corong pabrik yang mengeluarkan polusi udara. Namun setelah adanya revolusi industri di Inggris, perindustrian di dunia mulai berkembang dengan pesat. Bukan berarti saya menyalahkan perkembangan industri, namun penyaringan asap masih mengeluarkan polusi yang tidak hanya merusak udara tetapi juga membahayakan kesehatan manusia. Seharusnya pabrik bisa menyaring asap yang dikeluarkan, agar zat-zat yang berbahaya tidak merusak oksigen.
                  Penggunaan kendaraan bermesin seperti motor, mobil, pesawat dan lain-lain dinilai sebagai penyebab utama penghancuran oksigen. Kenapa demikan? Asap yang dikeluarkan oleh knalpot itulah yang merusak oksigen. Di abad ke 20 ini, hampir setiap rumah memiliki motor. Bayangkan saja bila seluruh rumah di dunia ini  memiliki motor, berapa jumlah motor di dunia ini? Tentunya akan banyak sekali. Selain itu pasti setiap  motor atau mobil pasti akan menghasilkan pembakaran yang tidak sempurna. Pembakaran yang tidak sempurna dapat dilihat dari contoh di bawah ini.
                  Misalkan kita menghidupkan mobil di dalam sebuah garasi yang tertutup. Lalu kita berada di dalam garasi tersebut. Ama kelamaan kita akan pingsan bahkan akan mati bila tetap berada di garasi tersebut. Apa yang menyebabkan kita bisa pingsan atau bahkan mati? Itu karena kendaraan tersebut mengeluarkan gas CO atau dikenal dengan nama karbon monoksida. Gas tersebut sangat berbahaya bila sampai terhirup ke dalam paru-paru manusia. Kita tahu bahwa hemoglobin dalam darah berfungsi mengikat oksigen. Namun bila karbon monoksida sampai di dalam darah, hemoglobin bukannya mengikat darah, melainkan akan mengikat karbon monoksida. Karbon monoksida akan sangat berbahaya sekali bagi otak. Otak membutuhkan oksigen untuk suplai energi, tetapi karbon monoksida akan meracuni otak. Jadi sangat berbahaya sekali karbo monoksida.
                  Sudah saatnya kita peduli terhadap penghancuran oksigen karena oksigen adalah kehidupan kita. Oksigen yang membuat kita bisa bernafas. Apa yang akan terjadi kalau oksigen di dunia ini habis akibat ulah kita sendiri? Berjuta-juta tahun tumbuhan membuat oksigen untuk memenuhi atmosfer kita ini, tapi hanya kurang dari 2 abad kita menghancurkannya. Sudah waktunya kita peduli pada ala mini kalau kita ingin dipedulikan oleh alam.

***
                 
                 
                 












DAFTAR PUSTAKA








                 

Posting Komentar

0 Komentar