Advertisement

Main Ad

I Psikologi Umum - Pengembangan Emosi Positif


PENGEMBANGAN EMOSI POSITIF
PSIKOLOGI UMUM

Disusun untuk memenuhi salah satu tugas
mata kuliah Psikologi Umum
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEixVrTTz_uhhJ-y9b4YmDTIqEjZmAopXWSn5El5PpZDAYjNBsiAqAHV7hC_4XaidBz8uE9-fOWdeC5isd3uU5FwH4pC_0npvh7hAHemObppyOMhygj5Qc5iMmua-H-dnQMm6HCm9hMGEWk/s320/Logo_uny.gif











DOSEN PENGAMPU:
AGUNG HASTOMO, M.Pd

DISUSUN OLEH :
KELAS 1 C

RIZQI MUNANDAR                        10108241082






PRODI PGSD
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2010
PENGEMBANGAN EMOSI POSITIF

            Emosi adalah perasaan yang lebih intens atau lebih dalam yang ditujukan terhadap sesuatu. Manusia yang normal pasti memiliki emosi. Emosi sendiri terdiri dari emosi positif dan emosi negatif. Emosi yang positif memberi keuntungan pada manusia, misalnya cinta, antusiasme, keinginan, gairah, keyakinan, kedermawanan, dan lain-lain. Sedangkan emosi yang negatif, sebaliknya akan memberikan kerugian kepada manusia, misalnya kebencian, kemarahan, balas dendam, penolakan, ketakutan, keserakahan, dan lain sebagainya. Namun kadangkala manusia lebih sering memunculkan emosi negatifnya daripada emosi positifnya. Banyak sebab yang dapat menimbulkan hal demikian. Oleh karena itu kita harus menemukan bagaimana mengembangkan emosi yang positif.
            Emosi yang negatif dapat muncul dari kegiatan yang negatif pula. Contoh dalam sebuah kasus, ada seorang anak remaja yang sekolah di suatu SMA. Sepulang sekolah ia langsung pulang ke rumah. Namun di rumahnya tidak ada siapa-siapa, hanya ada seorang pembantu saja, wanita yang berumuran sekitar 30 tahunan. Orang tuanya sibuk bekerja dan biasa pulang larut malam, sehingga ia sering merasa kesepian. Kejadian ini tidak hanya semenjak SMA saja, namun sudah sejak dari SD. Sejak dari SD dia sudah diasuh oleh pembantu tersebut. setiap pulang ke rumah, tak ada orang tua yang bisa dia ajak berbicara, tempat untuk menuangkan segala kejadian di sekolahnya. Akhirnya setiap pulang sekolah dia selalu mengajak teman-teman lakinya untuk main ke rumahnya. Awalnya cuma sekedar main saja, namun lama-lama menjurus ke kegiatan yang tidak positif. Mereka mulai merokok, minum-minuman keras bahkan sampai mengkonsumsi obat-obatan terlarang. Akhirnya, pada akhir semester saat penerimaan rapor nilainya jelek semua, dan anak itu dinyatakan tidak naik kelas.
Frustasi dengan keadaan, ia melakukan perbuatan nekat. Suatu hari saat orang tuanya sedang dinas di luar kota, dia dan teman-temannya pesta minum-minuman keras sambil menonton VCD porno. Setelah melihat VCD porno tersebut, hasrat seksualnya memuncak dan butuh pelampiasan, sehingga pembantu wanita di rumahnya dijadikan pelampiasan.
Hal di atas adalah sekelumit kisah bagaimana kegiatan yang negatif mampu menumbuhkan emosi yang negatif  juga. Kita semua tentu tak ingin semua itu terjadi, oleh karena itu kita harus mencari cara bagamana menumbuhkan emosi yang positif.
Kegiatan yang positif dapat menumbuhkan emosi yang positif. Menemukan hasrat dan semangat yang positif bisa membantu kita dalam mengalahkan pikiran negatif. Dengan begitu, kita akan merasa terpenuhi dari sisi kebutuhan emosi dan fisik. Kemudian kita bertumbuh dengan lebih menghargai waktu, mandiri, percaya diri, dan mampu berhubungan baik dengan orang lain di sekitar kita. Dengan sikap mental positif kita akan lebih siap menghadapi tantangan, termasuk dalam pekerjaan. Di bawah ini ada cara mengembangkan emosi yang positif.
Memasukkan hiburan dalam jadwal harian. Saat membuat jadwal harian, jangan pernah lupakan aktivitas yang membuat hari kita senang. Apa pun bentuknya, lakukan hal yang menurut kita menyenangkan setiap hari, meski hanya beberapa saat saja. Karena bila kita larut dalam kegiatan rutinitas yang dilakukan terus-menerus, lama-lama kita bisa stress dan emosi negatif akan cepat muncul, seperti cepat marah-marah, tidak peduli dengan orang lain, dan lain sebagainya.
Ajak diri kita menjadi kuat dan mandiri. Ada saatnya energi melemah saat kita masih harus menyelesaikan pekerjaan. Namun coba lawan rasa malas atau apa pun yang melemahkan kita. Sikap mental ini bisa dibangun dan dibiasakan. Sebagai tahapannya, coba ukur kemampuan kita dalam olahraga. Paksakan untuk melakukan gerakan olahraga dalam hitungan 10 menit. Saat kita mengikuti kelas olahraga dengan personal trainer, misalnya, kita akan dipaksa menyelesaikan waktu olahraga, sekalipun kita sudah terlihat menyerah. Ketika kita mengikuti perintah instruktur, tanpa sadar kita sudah menyelesaikan gerakan tersebut dan bisa melewatinya dengan baik. Kemampuan yang dibiasakan ini bisa membantu kita merasa percaya diri dan memperkuat sistem kekebalan kita. Hormon pembangkit gairah dan semangat juga akan terpompa. Dengan begitu emosi yang positif pun juga akan terpompa.
Melawan stress. Praktekkan strategi sederhana untuk mengurangi stres. Bentuknya bisa dengan mengatur pernafasan dengan perlahan. Ambil nafas mendalam dari hidung, lalu keluarkan perlahan melalui mulut. Ulangi tiga hingga empat kali untuk memberikan kesempatan oksigen masuk dalam aliran darah, dan memberikan rasa tenang. Yoga dan meditasi juga menjadi cara efektif mengurangi stres, depresi, dan kepanikan. Jalan kaki selama 10 menit juga dapat membantu kita untuk melawan stres.
Berbagi dengan orang lain. Kemampuan yang kita miliki bisa bermanfaat bagi orang lain. mencari bentuk kerelawanan yang bisa memanfaatkan kemampuan kita. Kita bisa menemukan di bidang pendidikan, klub, atau komunitas. Penelitian membuktikan, menjadi relawan membuat seseorang lebih bahagia dan meningkatkan kesejahteraan. Perasaan terikat dan terlibat dalam aktivitas komunitas baik bagi kesehatan emosi. Cara ini juga baik untuk mempelajari kemampuan lain dan kesempatan berkenalan dan menjalin relasi.
Memberikan apresiasi terhadap orang lain. Berkumpul bersama teman, keluarga, atau sahabat, setidaknya sekali atau dua kali sebulan. Keterbukaan dan kepercayaan yang kita bagi bersama orang terdekat membuat kita lebih kuat menghadapi berbagai persoalan setiap harinya. Berbagi cerita atau sekadar bersenang-senang baik untuk kesehatan, apalagi jika melepas tawa. Tertawa menurunkan tekanan darah tinggi dan mengurangi hormon stres. Hubungan baik juga bisa dilakukan dalam lingkungan kerja.
Selain hal di atas, ada cara yang sebenarnya sangat efektif untuk mengembangkan emosi yang positif, yaitu dengan mendekatkan diri kepada Tuhan Yang Maha Esa. Dengan beribadah hati dan pikiran manusia akan senantiasa bersih. Karena tidak mungkin beribadah dengan pikiran dan hati yang kotor. Kalaupun iya, pasti akan cepat terhapus. Cara ini cara yang paling efektif yang bisa dilakukan oleh semua orang.
Jadi dengan melakukan kegiatan-kegiatan yang bersifat positif akan menumbuhkembangkan emosi yang positif. Dengan emosi yang positif, kita akan terhindar dari perbuatan-perbuatan yang negatif. Apalagi untuk para remaja yang masih labil. Pengembangan emosi yang positif ini sangat membantu mereka dalam meraih cita-cita yang diinginkan.

































                                                                                                                             



DAFTAR PUSTAKA








http://nlp-starfield.com/idi/2010/08/emosi-pekerja-mempengaruhi-produktivitas-organisasi-anda/

Posting Komentar

0 Komentar