MAKALAH ILMU
ALAMIAH DASAR
KELUARGA BERENCANA
Makalah ini disusun untuk
memenuhi salah satu tugas Ilmu Alamiah Dasar
Disusun
Oleh :
Kelas IC
Rizqi Munandar 10108241082
Jurusan
PGSD
Fakultas
Ilmu Pendidikan
Universitas
Negeri Yogyakarta
2010
KELUARGA
BERENCANA
KB adalah singkatan dari Keluarga Berencana. Menurut Kamus Besar Bahasa
Indonesia (1997), maksud . Keluarga Berencana adalah: "Gerakan
untuk membentuk keluarga
yang sehat dan sejahtera dengan membatasi kelahiran." Keluarga berencana juga
dapat diartikan usaha untuk mengukur
jumlah dan jarak anak yang diinginkan.
Kata lain KB adalah perencanaan jumlah keluarga. Pembatasan bisa dilakukan
dengan penggunaan alat-alat
kontrasepsi atau
penanggulangan kelahiran seperti kondom, spiral, IUD dan sebagainya.
Keluarga Berencana (KB)
merupakan salah satu pelayanan kesehatan preventif yang paling dasar dan utama
bagi wanita, meskipun tidak selalu diakui demikian. Peningkatan dan perluasan
pelayanan keluarga berencana merupakan salah satu usaha untuk menurunkan angka
kesakitan dan kematian ibu yang sedemikian tinggi akibat kehamilan yang dialami
oleh wanita. Banyak wanita harus menentukan pilihan kontrasepsi yang sulit,
tidak hanya karena terbatasnya jumlah metode yang tersedia tetapi juga karena
metode-metode tertentu mungkin tidak dapat diterima sehubungan dengan kebijakan
nasional KB, kesehatan individual dan seksualitas wanita atau biaya untuk
memperoleh kontrasepsi (Depkes RI, 1998).
Tujuan utama pelaksanaan keluarga berencana (KB) adalah untuk
meningkatkan derajat kesehatan dan kesejahteraan ibu dan anak, keluarga serta
masyarakat pada umumnya. Dengan berhasilnya pelaksanaan keluarga berencana
diharapkan angka kelahiran dapat diturunkan, sehingga tingkat kecepatan
perkembangan penduduk tidak melebihi kemampuan kenaikan produksi. Dengan
demikian taraf kehidupan dan kesejahteraan rakyat diharapkan akan lebih meningkat.
Program keluarga berencana dilaksanakan atas dasar
sukarela serta tidak bertentangan dengan agama, kepercayaan dan moral
Pancasila. Dengan demikian maka bimbingan, pendidikan serta pengarahan amat
diperlukan agar masyarakat dengan kesadarannya sendiri dapat menghargai dan
menerima pola keluarga kecil sebagai salah satu langkah utama untuk meningkatkan
kesejahteraan hidupnya. Oleh karena itu pelaksanaan program keluarga berencana
tidak hanya menyangkut masalah teknis medis semata-mata, melainkan meliputi berbagai
segi penting lainnya dalam tata hidup dan kehidupan masyarakat.
Pelaksanaan
program KB sendiri memiliki beberapa keuntungan. Bagi para Ibu dapat:
- Mencegah kehamilan yang tidak diinginkan dan akan mencegah setidaknya 1 dari 4 kematian ibu untuk anak
- Jarak yang memadai (> 2 tahun) dapat mencegah 1 dari 4 kematian bayi untuk keluarga
- Merencanakan kelahiran yang memungkinkan untuk pengaturan sumber daya rumah tangga
Selain itu
KB juga member manfaat. Setiap tahun, ada 500.000 perempuan meninggal akibat
berbagai masalah yang melingkupi kehamilan, persalinan, dan pengguguran kandungan (aborsi) yang
tak aman. KB bisa mencegah sebagian besar kematian itu. Di masa kehamilan
umpamanya, KB dapat mencegah munculnya bahaya-bahaya akibat :
1.
Kehamilan terlalu dini
Perempuan
yang sudah hamil tatkala umurnya belum mencapai 17 tahun sangat terancam oleh kematian sewaktu persalinan.
Mengapa? Karena
tubuhnya belum sepenuhnya tumbuh, belum cukup matang dan siap untuk dilewati
oleh bayi. Lagipula, bayinya pun dihadang oleh risiko kematian sebelum usianya mencapai 1
tahun.
2. Kehamilan terlalu “telat”
Perempuan
yang usianya sudah terlalu tua untuk mengandung dan melahirkan terancam banyak bahaya. Khususnya bila ia mempunyai
problema-problema kesehatan lain, atau sudah terlalu sering hamil dan melahirkan.
3. Kehamilan-kehamilan terlalu
berdesakan jaraknya
Kehamilan
dan persalinan menuntut banyak energi dan kekuatan tubuh perempuan. Kalau ia belum pulih dari satu persalinan
tapi sudah hamil lagi, tubuhnya tak sempat memulihkan kebugaran, dan berbagai masalah
bahkan juga bahaya kematian, menghadang.
4. Terlalu sering hamil dan melahirkan
Perempuan
yang sudah punya lebih dari 4 anak dihadang bahaya kematian akibat pendarahan
hebat dan macam-macam kelainan lain, bila ia terus saja hamil dan bersalin
lagi.
Dengan jarak yang tepat, setiap anak
dalam keluarga akan yakin perhatian yang sama, yang sangat penting untuk anak
yang sedang tumbuh akan melalui usia mudah dipengaruhi. Tapi keluarga berencana
bukan semata-mata tentang itu. Ini juga membahas kesehatan seksual laki-laki
dan perempuan, terutama yang kedua.
Segi lain keluarga berencana adalah
untuk menyebarkan kesadaran kontrasepsi dan berbagai metode yang tersedia.
Dalam dunia sekarang ini seks telah datang untuk tinggal dan adalah sebuah
fakta yang harus diterima. Seks pranikah tidak lagi membawa stigma masa lampau.
Ibu tunggal bukan dipermalukan langka untuk dijauhi. Usia inisiasi ke dalam
aktivitas seksual menurun dan dengan begitu adalah sejumlah konsekuensi yang
tidak diinginkan. Meskipun seorang ibu tunggal tidak disukai, tidak dianjurkan.
Membesarkan anak sendirian memiliki kesulitan dan bahaya.
Aspek lain adalah bahwa kejadian
penyakit menular seksual terus semakin meningkat seiring dengan HIV yang ditakuti.
Pemerintah sebagian besar negara di dunia yang tergesa-gesa mengambil
langkah-langkah proaktif untuk melawan remaja seks dan memerangi penyebaran
penyakit menular seksual. Ini adalah tempat keluarga berencana penting dan
memiliki peran tambahan untuk bermain. Asosiasi keluarga berencana berada di
sana untuk mendidik orang ke dalam perangkap biasa dan seks yang tidak aman dan
menyediakan mereka dengan cara-cara untuk memerangi ini.
Pelaksanaan
Keluarga Berencana pun mempunyai tujuan. Tujuan Program Keluarga Berencana secara makro
untuk mengendalikan laju pertumbuhan penduduk dan menurunkan angka kelahiran,
secara mikro mewujudkan ketahanan keluarga dan kesejahteraan masyarakat, yang
diwujudkan dalam kegiatan sebagai berikut :
- Upaya peningkatan kepedulian dan peran serta masyarakat melalui pendewasaan usia perkawinan
- Pengaturan kelahiran
- Pembinaan ketahanan keluarga
- Peningkatan kesejahteraan keluarga untuk mewujudkan keluarga kecil bahagia dan sejahtera
- Meningkatkan koordinasi dan peran serta aparatur serta masyarakat sehingga mampu mewujudkan koordinasi dalam membangun Keluarga Berencana
- Meningkatkan peran penyuluh dalam peningkatan capaian program.
Jadi jelas Program Keluarga Berencana adalah program
yang perrlu diikuti agar sebuah keluarga menjadi lebih sejahtera. Keluarga
Berencana bukan bermaksud membatasi atau mengurangi hak dalam mempunyai anak,
tapi lebih bermaksud untuk membimbing masyarakat agar kelak dapat menghidupi
anak-anaknya.
Banyak sebuah keluarga yang mempunyai banyak anak yang
akhirnya tidak mampu menghidupi dan akhirnya terlantar. Dengan adanya program
Keluarga Berencana, angka kelahiran bisa dibatasi. Maka dari itu, Keluarga
Berencana bisa menjadi jalan agar kelak
mampu menjadikan keluarga menjadi sejahtera.
DAFTAR PUSTAKA
http://kb.malangkab.go.id/index.php?kode=15
0 Komentar