Advertisement

Main Ad

II Pendidikan Nasional (History) - Resume Pendidikan Nasional


RESUME
PENDIDIKAN NASIONAL (HISTORY)

Tugas ini disusun untuk  memenuhi
salah satu tugas Mata Kuliah Pendidikan Nasional (History)




                                                                            https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEixVrTTz_uhhJ-y9b4YmDTIqEjZmAopXWSn5El5PpZDAYjNBsiAqAHV7hC_4XaidBz8uE9-fOWdeC5isd3uU5FwH4pC_0npvh7hAHemObppyOMhygj5Qc5iMmua-H-dnQMm6HCm9hMGEWk/s320/Logo_uny.gif                                                                           








Disusun oleh:
Rizqi Munandar
NIM 10108241082
Kelas II C



 PRODI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2011


 
DAFTAR ISI


HALAMAN JUDUL............................................................................................... i

DAFTAR ISI .......................................................................................................... ii

PENDIDIKAN NASIONAL DARI ZAMAN HINDHU-BUDHA SAMPAI ZAMAN
REFORMASI
1.        Pendidikan pada Zaman Hindu-Budha ........................................................... 1           
2.        Pendidikan pada Zaman Kerajaan Islam.......................................................... 1           
3.        Sistem Pendidikan di Indonesia Periode VOC (1596-1799)............................ 2
4.        Sistem Pendidikan di Indonesia pada Zaman Pemerintahan Belanda
        (Sebelum Politik Etis).......................................................................                3
5.        Sistem Pendidikan pada Masa Politik Etis............................................            4
6.        Pendidikan Zaman Penjajahan Jepang..................................................             5
7.        Pendidikan pada Masa Awal Kemerdekaan Tahun 1945-1950................        6
8.        Pendidikan pada Masa 1950-Orde Baru................................................           7
9.        Sistem pendidikan Indonesia pada Masa Orde Baru (1966-1998) ...........        10
10.    Sistem Pendidikan di Indonesia pada Masa Reformasi-Sekarang.............       12

REFERENSI 


 
PENDIDIKAN NASIONAL DARI ZAMAN HINDU-BUDHA SAMPAI ZAMAN REFORMASI


I.                   Pendidikan pada Zaman Hindu-Budha
A.    Sistem Pendidikan dan Pengajaran
         Hinduisme yang ada di Indonesia adalah syiwaisme yang hidup berdampingan dengan budhisme kerena adanya sinkretisme (keyakinan yang menyatukan satu syiwa dari Hindu dan Budha yang maha tinggi). Bhineka Tunggal Ika merupakan perwujudan dari sinkretisme. Dalam hinduisme dikenal dengan sistem kasta. Namun, di Indonesia tidak terlalu mencolok dalam penerapannya.
         Sistem pendidikan pada akhir abad kerajaan Hindu tidak dijalankan secara besar-besaran tapi dilakukan oleh ulama guru kepada siswa dalam jumlah terbatas di padepokan. Pendidikan dasar sampai tinggi dipegang oleh kaum ulama. Pendidikan tidak dilakukan secara formal. Kurikulum juga belum ada. Pendidikan kejuruan dan keterampilan secara turun temurun dilakukan oleh masing-masing kasta.


II.                Pendidikan pada Zaman Kerajaan Islam
A.    Sistem Pendidikan dan Pengajaran
1.      Pendidikan di Langgar
        Tujuannya suatu saat murid dapat selesai membaca atau lebih tepatnya melagukan menurut irama tertentu seluruh isi Al-Qur’an. Sistem pembayaran tidak dipungut uang sekolah tapi orangtua boleh memberi benda-benda in natura. Hubungan antara guru dan murid berlangsung terus meski murid meneruskan ke jenjang yang lebih tinggi.
2.      Pendidikan Pesantren
        Para santri yaitu murid-murid yang belajar diasramakan dalam suatu komplek yang dinamakan pondok yang dibangun oleh guru atau kyai. Pelajaran utama adalah dogma keagamaan (usuludin) dasar kepercayaan dan keyakinan Islam serta fikih yaitu kewajiban yang harus dilakukan bagi pemeluk Islam. Ini dikenal dengan rukun Islam.
3.      Pendidikan Madrasah
        Didirikan pertama kali oleh Nizam el Mulk (Menteri di Arab pada abad ke-2) dengan mengadakan pembaruan pendidikan yang semula murni teologi ditambah dengan ilmu dunia, astrologi, dan obat-obatan.
4.      Peralihan dari Sistem Pendidikan dan Pengajaran Hindu ke Islam
-    Umumnya berlangsung dengan damai dan tenang
-    Ketika Islam datang, pengaruh Hindu masih kuat dan mengakar.


III.             Sistem Pendidikan di Indonesia Periode VOC (1596-1799)
v  Tujuan sekolah adalah penyebaran agama, yang diajarkan membaca Al Kitab, menyanyi masmur dan ajaran agama Kristen, menulis dan berhitung.
v  Secara yuridis formal, tujuan pendidikan dalam peraturan persekolahan yang dikeluarkan pada tahun 1684 menetapkan bahwa, ”... murid-murid kelas satu sanggup dipekerjakan pada pemerintahan dan gereja” (IJ Brugmans dalam Said dan Affan, 1987).
v  Bahasa pengantar di sekolah yaitu bahasa Melayu.
v  Sekolah Partikelir (sekolah untuk orang-orang Cina) tidak diadakan oleh Belanda sehingga orang-orang Cina mengadakan sendiri. Untuk mendirikan, ijin Belanda terlebih dahulu.
v  Secara umum sistem pendidikan pada masa VOC dapat digambarkan sebagai berikut:
-    Pendidikan Dasar
-    Sekolah Latin
-    Seminarium Theologicum (Sekolah Seminari)
-    Academie der Marine (Akademi Pelayanan)
-    Sekolah Cina
-    Pendidikan Islam
v  Masalah-masalah pendidikan selama periode VOC:
-    Ada perbedaan dalam penyelenggaraan pendidikan (sistem dualisme)
-    Pendirian sekolah yang tidak merata
-    Kesedihan bagi agama Kristen Katolik, karena VOC mengusir paderi-paderi dan gereja-gereja. Oleh karena itu, sekolah-sekolah Katolik ditutup.


IV.             Sistem Pendidikan di Indonesia pada Zaman Pemerintahan Belanda (Sebelum Politik Etis)
v Beberapa prinsip yang diambil pemerintah Belanda sebagai dasar kebijakan dalam bidang pendidikan:
-          Menjaga jarak dan tidak memihak salah satu agama tertentu
-          Digunakan untuk mendukung pemerintah Belanda
-          Sistem pendidikan diatur menurut perbedaan lapisan sosial
-          Pendidikan diarahkan untuk melahirkan kelas elit demi mendukung supremasi politik dan ekonomi pemerintah Belanda
v Pendidikan bagi anak Belanda
Prinsip yang dijadikan pegangan tercantum di Statuta 1818 bahwa, “sekolah-sekolah harus dibuka di setiap tempat bila diperlukan oleh penduduk Belanda dan diijinkan oleh keadaan.”
v Pendidikan bagi anak Indonesia
-          PP tahun 1854 menginstruksikan Gubernur Jendral untuk mendirikan sekolah tiap kabupaten bagi anak pribumi.
-          PP tahun 1863 mewajibkan Gubernur Jendral untuk mengusahakan terciptanya situasi yang memungkinkan penduduk bumiputera menikmati pendidikan.
v Penyelenggaraan Pendidikan Sebelum Politik Etis 1898
-          Kurikulum
Ø  Sekolah rendah sebelum 1892 tidak mempunyai kurikulum yang uniform
Ø  Empat pelajaran yang diharuskan yaitu membaca, menulis, bahasa, berhitung
Ø  Bahasa pengantar: bahasa Melayu
-          Fasilitas
Gedung sekolah tidak serasi, terlampau kecil, kurang penerangan dan ventilasi, lembab dan sering bocor. Kadang pendopo digunakan untuk sekolah.
-          Buku pelajaran
Kitab Edja dan Batja oleh F.A. Luitjes (terbitan pertama, 1981), 23 halaman
-          Guru-guru
Tidak ada syarat khusus untuk profesi guru, mutu pendidikan rendah, banyak murid.
v Inspeksi
Dilaksanakan oleh Hoofd Commissie, Komisi Pusat, dibantu oleh Komisi Sekolah Setempat.
v Penerimaan dan jumlah murid
-          Prioritas untuk laki-laki, sebagian kecil anak pribumi saja, memberikan prioritas kepada anak-anak priyayi untuk memenuhi kebutuhan akan pegawai.
-          Indisch Staatblad 1893 nomor 125, membagi sekolah pribumi menjadi dua bagian:
Ø  Sekolah-sekolah kelas I untuk anak-anak priyayi dan kaum terkemuka
Ø  Sekolah-sekolah kelas II untuk rakyat jelata


V.                Sistem Pendidikan pada Masa Politik Etis
A.    Prinsip yang digunakan pemerintah Belanda sebagai dasar kebijakannya di bidang pendidikan:
1.      Tidak memihak salah satu agama tertentu
2.      Anak didik kelak digunakan untuk mendukung kepentingan kolonial
3.      Sistem pendidikan diatur menurut perbedaan lapisan sosial
4.      Pendidikan diarahkan untuk mendukung supremasi politik dan ekonomi Belanda
B.     Tujuan pendidikan
Memenuhi keperluan tenaga buruh kasar untuk Belanda, tenaga administrasi, tenaga tehnik, tenaga pertanian yang diangkat sebagai pekerja kelas dua/tiga.
C.     Sistem pendidikan pada masa politik etis
Dalam stratifikasi resmi dinyatakan bahwa penduduk dibagi ke dalam 4 golongan:
1.      Golongan Eropa
2.      Golongan yang dipersamakan dengan Eropa
3.      Golongan Bumiputera
4.      Golongan yang dipersamakan dengan Bumiputera
D.    Pada tahun 1920, mengalami revisi sebagai berikut:
1.      Golongan Eropa, Golongan Bumiputera, Golongan Timur Asing
E.     Pendidikan Dasar/Pendidikan Rendah (Larger Onderwijs), meliputi:
1.      Sekolah dengan pengantar bahasa Belanda => ELS, HCS, HIS
2.      Sekolah dengan pengantar bahasa daerah:
a.       Sekolah Bumiputera kelas II
b.      Sekolah Desa
c.       Sekolah Lanjutan
3.      Sekolah peralihan
F.      Pendidikan Lanjutan meliputi:
1.      Pendidikan Umum => MULO, AMS, HBS
2.      Pendidikan Kejuruan
G.    Pendidikan Tinggi
1.      Sekolah Teknik Tinggi
2.      Sekolah Hakim Tinggi
3.      Pendidikan Tinggi Kedokteran (STOVIA)


VI.             Pendidikan Zaman Penjajahan Jepang
A.    Tujuan Pendidikan Penjajahan Jepang
1.      Pemberdayaan bangsa Indonesia untuk perburuhan, dan membantu kepentingan Jepang (perang)
2.      Menyediakan tenaga kerja gratis disebut ‘romusha’ dan prajurit perang
3.      Pendidikan untuk men-Jepangkan Indonesia, lewat usaha indoktrinasi
B.     Lembaga Pendidikan Zaman Penjajahan Jepang
1.      Jenis Persekolahan
Sekolah-sekolah yang ada dalam zaman penjajahan Jepang yaitu:
a.       Sekolah Dasar/Sekolah Rakyat => “Kokumin Gakko”
b.      Sekolah Menengah Tingkat Pertama (SMTP) => “Shouto Chu Gakko”
c.       Sekolah Kejuruan Menengah
d.      Jenjang sekolah di atasnya bagi kelanjutan SMTP adalah:
ü  Sekolah Menengah Tinggi = SMA
ü  Sekolah Tehnik Menengah
ü  Sekolah Pelayaran Tinggi
e.       Perguruan Tinggi
2.      Sistem Pendidikan
Ada tiga tingkatan, yaitu:
a.       Pendidikan Dasar Enam Tahun
b.      Pendidikan Menengah Enam Tahun
c.       Pendidikan Tinggi


VII.          Pendidikan pada Masa Awal Kemerdekaan Tahun 1945-1950
A.    Sistem persekolahan
1.      Pendidikan rendah
2.      Pendidikan guru
3.      Umum
4.      Kejuruan, dan
5.      Pendidikan tinggi
B.     Penyediaan kesempatan belajar
Untuk memperluas kesempatan belajar, yakni dengan cara:
1.      Manambah jumlah Sekolah Rakyat (SR)
2.      Mengubah SR tiga tahun menjadi SR enam tahun secara berangsur-angsur
3.      Memperbaiki tingkat dan mutu pendidikan
Untuk memberantas buta huruf, dibentuk Bagian Pendidikan Masyarakat, dengan tugas:
a.       Memberantas buta huruf
b.      Menyelenggarakan kursus pengetahuan  umum
c.       Mengembangkan perpustakaan rakyat
C.     Mutu Pendidikan
1.      Kekurangan guru
2.      Jenis-jenis pendidikan guru:
a.       Sekolah Guru C, 2 tahun setelah Sekolah Dasar
b.      Sekolah Guru B, 4 tahun setelah Sekolah Dasar
c.       Sekolah Guru A, 6 tahun setelah Sekolah Dasar
D.    Kurikulum
1.      Ada pembentukan Panitia Penyelidik Pengajaran:
a.       Mengurangi pendidikan pikiran (doktrin)
b.      Menghubungkan isi pelajaran dengan kehidupan sehari-hari
c.       Memberikan perhatian terhadap kesenian
d.      Meningkatkan pendidikan watak
e.       Meningkatkan pendidikan jasmani
f.       Meningkatkan kesadaran bernegara dan bermasyarakat
2.      Pada tahun 1946, Menteri Pendidikan, Pengajaran, dan Kebudayaan, mengeluarkan pedoman bagi guru-guru yang memuat sifat-sifat kemanusiaan dan kewarganegaraan sebagai dasar pengajaran dan pendidikan di Republik Indonesia.
3.      Rencana pelajaran SR 1947, memuat 2 unsur pokok yakni daftar jam pelajaran atau struktur program serta garis-garis besar program pengajaran. Tidak ada dasar, tujuan, dan asas pendidikan.
4.      Rencana pelajaran 1947 membedakan 3 macam struktur program, yaitu:
a.       Struktrur program SR yang menggunakan bahasa pengantar bahasa daerah
b.      Struktrur program SR yang menggunakan bahasa pengantar bahasa Indonesia
c.       Struktrur program SR yang diselenggarakan sore hari


VIII.       Pendidikan pada Masa 1950-Orde Baru
v Dasar pendidikan di Indonesia tahun ini berlandaskan Pancasila
A.    Sistem persekolahan
Ø  Sekolah untuk pendidikan guru:
1.      Sekolah guru B selama 4 tahun dan Sekolah Guru Pendidikan Jasmani (SGPD) untuk SD
2.      Sekolah guru A dan Pendidikan Guru Sekolah Lanjutan Pertama (PGSLP) untuk SMP/SGB/ST
3.      Kursus B1 dan B2 untuk guru SMA/SGA/SGPD.
Pada tahun 1954, didirikan perguruan tinggi pertama untuk pendidikan guru, yaitu Perguruan Tinggi Pendidikan Guru (PTPG)
Ø  PTPG dimasukkan ke dalam Universitas sebagai Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP)
Ø  Pada tahun 1962, didirikan Institut Pendidikan Guru (IPG)
Ø  Pada tanggal 3 Januari 1963, Keppres No.3 Tahun 1963, sistem persekolahan menggunakan jenjang:
a. TK
b.  SR
c. SLTP => SMP, SMEP, SKKP, ST
d.SLTA => SMA, SMEA, SKKA, STM, SPG
e. PT, dapat berbentuk universitas, Institut, Akademi atau Sekolah Tinggi
1)      Sarjana Muda, 3 tahun
2)      Sarjana, 5 atau 7 tahun
Ø   Penyediaan kesempatan belajar
Bagi setiap golongan, tanpa membedakan jenis kelamin (asalkan memenuhi syarat)
Ø   Sarana dan prasarana
a.            Jumlah gedung masih sedikit, pembangunan gedung mengalami hambatan
b.           Pada tahun 1950, penerbitan buku dipakai secara seragam di seluruh Indonesia
c.            Pada tahun 1965, penggunaan alat-alat laboratorium dan alat peraga untuk SMP atau SMA
Ø   Partisipasi pendidikan swasta
Sekolah swasta bercirikan  agama seperti Muhammadiyah, Ma’arif, Kristen, Katholik
Ø   Pendidikan Masyarakat
a.       Kursus Penilik Pendidikan Masyarakat
b.      Kursus Penjenjang Pendidikan Masyarakat
c.       Kursus Pengasuh Pendidikan Masyarakat
d.      Pusat Latihan Pendidikan Masyarakat
e.       Pusat Latihan Pendidikan Masyarakat Kewanitaan
f.       Pusat Penyelidikan dan Latihan Nasional Pendidikan Masyarakat
Ø   Mutu Pendidikan
a.       Kekurangan guru
b.      Anggaran Pemerintah Pusat untuk pendidikan, sebesar 5,6%
Ø   Kurikulum
ü  Kurikulum 1950, berubah menjadi kurikulum 1958, diperbaharui menjadi kurikulum 1964, lalu berubah menjadi kurikulum 1968
ü  Kurikulum SD
§  Pada tahun 1951 sampai tahun 1968/1969, mengalami 2 kali perubahan kurikulum, yaitu 1964 dan 1968
§  Mulai tahun ajaran 1966/1967, ada 3 macam nilai, yaitu nilai prestasi, rata-rata kelas, dan usaha untuk mencapai prestasi
ü  Kurikulum SMP
§  Terjadi perubahan kurikulum, yaitu 1962 dan 1967
§  Pada tahun 1962, kurikulum SMP disusun menjadi 4 kelompok:
1)      Kelompok Dasar
2)      Kelompok Cipta
3)      Kelompok Rasa/Karsa
4)      Kelompok Krida
§  Pada tahun 1967, rencana pendidikan dikelompokkan menjadi:
1)      Kelompok Pembinaan Jiwa Pancasila
2)      Kelompok Pembinaan Pengetahuan Dasar
3)      Kelompok Pembinaan Kecakapan Khusus
ü Kurikulum SMA
§  Mengalami 4 kali perubahan, yaitu 1952, 1961, 1964, dan 1968
§  Kurikulum 1964 (kurikulum Pancawardana)
ü Kurikulum Sekolah Kejuruan
§  Pengembangan kurikulum pendidikan menengah kejuruan secara intensif baru dilaksanakan antara tahun 1964 sampai 1968. Pada tahun 1967 disusun kurikulum baru yaitu kurikulum 1968.
§  Kurikulum sekolah kejuruan 1968 yang dilaksanakan pada tahun 1968 adalah kurikulum untuk SKKP, SKKA, dan SMEA dilaksanakan tahun 1969.
Khusus sekolah kesenian, yaitu SSRI, SMIND, dan KOKAR, dikembangkan oleh Direktorat Jenderal Kebudayaan.
ü  Kurikulum Sekolah Keguruan
§  Pada tanggal 31 Juli 1961, SGB dihapus.
§  Pada tanggal 1 Agustus 1958, SGA diubah menjadi SPG dan SGPD diubah menjadi SGO
§  Sesuai dengan perubahan SGA menjadi SPG dan diikuti dengan pengintegrasian SGTK ke SPG, kurikulum SPG mengacu pada kedua program tersebut, yaitu lulusan SPG dapat mengajar di SD khususnya untuk mata pelajaran olahraga/pendidikan jasmani dan tidak mengajar di SMTP.
§  Adanya perubahan dan pengalihfungsian sekolah-sekolah keguruan tersebut menyebabkan diperbaharuinya kurikulum sekolah keguruan.


IX.             Sistem pendidikan Indonesia pada Masa Orde Baru (1966-1998)
A.    Latar belakang lahirnya Orde Baru
PKI dituding sebagai dalang dalam gerakan 30 September 1965. Setelah penumpasan PKI, pada tanggal 12 Januari 1960 Front Pancasila mengajukan Tritura. Tanggal 21 Februari 1966 Presiden Soekarno mengumumkan perubahan kabinet. Selanjutnya tanggal 20 Februari 1967, Presiden Soekarno menyerahkan kekuasaan pemerintahan kepada Soeharto.
B.     Dasar hukum pendidikan Orde Baru
1.      Ketetapan MPRS No. XXVII/MPRS/1966 bab II pasal 3
2.      Ketetapan MPRS No. IV/MPRS/1973
3.      TAP MPR No. IV/MPR/1978
4.      TAP MPR No. II/MPRS/1983
5.      UUD 1945 Bab XII Pasal 31 ayat 1 dan 2 tentang masalah-masalah pokok pendidikan
6.      UU No. 4 tahun 1950 Jo UU No 12 tahun 1954 tentang dasar-dasar pendidikan di sekolah
7.      Pembukaan UUD 1945
8.      Ketetapan MPR RI No. II/MPR/1978 tentang P4
9.      UU No. 2 tahun 1989
C.     Peningkatan Mutu Pendidikan Umum
1.      Peningkatan Mutu Guru
a.       Penataan ulang terhadap sistem pendidikan guru pra-jabatan
b.      Penataran untuk meningkatkan mutu guru
2.      Peningkatan Mutu Kurikulum
D.    Penyelenggaraan Program Pembangunan Pendidikan
1.      Perluasan dan pemerataan kesempatan pendidikan
2.      Peningkatan mutu pendidikan
E.     Kurikulum pada Masa Orde Baru
1.      Kurikulum 1968
Diarahka pada kegiatan mempertinggi kecerdasan dan keterampilan serta mengembangkan fisik yang sehat dan kuat.
a.       Kurikulum SD
1)  Prinsip umum: integritas, kontinuitas, sinkronisasi
2)  Prinsip umum pembinaan kurikulum: isi, didaktik, evaluasi menyeluruh
3)  Tiga kelompok kurikulum:
a)      Kelompok pembinaan jiwa Pancasila
b)      Kelompok pembinaan pengetahuan dasar
c)      Kelompok pembinaan kecakapan dasar
b.      Kurikulum SMP
1)  Kelompok pembinaan Pancasila
2)  Kelompok pembinaan pengetahuan dasar
3)  Kelompok pembinaan kecakapan khusus
c.       Kurikulum SMA
Tujuan:
1)  Membentuk manusia Pancasila sejati
2)  Mempersiapkan peserta didik memasuki perguruan tinggi
3)  Memberikan dasar keahlian umum
4)  Penjurusan SMA disederhanakan menjadi dua jurusan, yaitu jurusan sastra sosial budaya dan jurusan ilmu pasti pengetahuan alam
d.      Kurikulum Sekolah Kejuruan
Karakteristik:
1)  Disiapkan untuk memasuki dunia kerja
2)  Titik berat ditekankan pada materi pelajaran
3)  Orientasi pengajaran pada guru
4)  Komunikasi pengajaran hanya satu arah
2.      Kurikulum 1975
a.       Menganut pendekatan PPSI (Prosedur Pengembangan Sistem Instruksional)
b.      SMP, dibagi menjadi 3 kelompok:
Pendidikan Umum, Kesenian, dan Akademis
3.      Kurikulum 1984
Secara umum dasar perubahan kurikulum 1975 ke kurikulum 1984 diantaranya adalah:
a.       Terdapat beberapa unsur dalam GBHN 1983 yang belum tertampung ke dalam kurikulum pendidikan dasar menengah
b.      Terdapat ketidakserasian antara materi kurikulum berbagai bidang studi dengan kemampuan anak didik
c.       Terdapat kesenjangan antara program kurikulum dan pelaksanaannya di sekolah
d.      Terlalu padatnya isi kurikulum yang harus diajarkan hampir di setiap jenjang
4.      Kurikulum 1994
a.       Dilaksanakan sesuai dengan UU No. 2 tahun 1989
b.      Pelaksanaan kurikulum
Penyelenggaraan pembiyaaan SD adalah kewajiban pemerintah propinsi dan  orangtua dengan bantuan Pemda tingkat II
F.      Hambatan Pemerataan Pendidikan pada Masa Orde Baru
1.      Keragaman lokasi masyarakat di seluruh wilayah Indonesia
2.      Biaya pendidikan


X.                Sistem Pendidikan di Indonesia pada Masa Reformasi-Sekarang
A.    Tantangan Pendidikan
Ciri dan tantangan pendidikan abad je 21, sebagai berikut:
1.      Ketegangan antara global dan lokal
2.      Ketegangan antara universal dan individual
3.      Ketegangan antara tradisi dengan kemoderatan
4.      Ketegangan antara pertumbuhan-pertumbuhan jangka panjang dengan jangka pendek
5.      Ketegangan antara perlunya kompetisi dengan kesamaan kesempatan
6.      Ketegangan antara perluasan pengetahuan dengan kemampuan manusia untuk mencernanya
7.      Ketegangan antara spiritual dengan material
B.     Visi dalam menghadapi tantangan abad ke-21
1.      Visi menurut komisi internasional tentang pendidikan untuk abad ke 21 UNESCO adalah sebagai berikut:
a.       Dari masyarakat lokal menuju ke sebuah masyarakat dunia
b.      Dari kohesi sosial menuju partisipasi demokrasi
c.       Dari pertumbuhan ekonomi menuju perkembangan manusia
2.      Empat pilar belajar
Pendidikan seumur hidup didasarkan pada empat pilar belajar, yaitu:
a.       Belajar untuk mengetahui
b.      Belajar untuk berbuat
c.       Belajar untuk hidup bersama
d.      Belajar untuk menjadi dirinya sendiri
C.     Prinsip-prinsip pendidikan => pendidikan seumur hidup
D.    Arah Perkembangan Pendidikan
1.      Pendidikan Sekolah Dasar
2.      Pendidikan Menengah
3.      Pendidikan Universitas
E.     Landasan Futularistik
Bentuk dan Sifat Pengkajian
1.      Pengkajian kebijakan pendidikan
2.      Pengkajian untuk menemukan alternatif-alternatif pendidikan dan implementasinya
3.      Upaya pemaduan cita-cita internasional dengan cita-cita nasional
F.      Sistem Pendidikan Nasional pada Masa Reformasi
Dampak positif:
Menerapkan kurikulum 2004, MBS, Komite Sekolah, dan KTSP
Dampak negatif:
Biaya semakin mahal, arah pendidikan tidak jelas, dan tidak adanya lembaga persatuan orangtua murid dan guru.
G.    Sistem Pendidikan Setelah Reformasi-Sekarang
1.      Adanya Renstra Pendidikan Nasional 2005-2009
2.      Adanya Renstra Pendidikan Nasional 2010-2014
3.      Adanya Sisdiknas yaitu UU No 20 Tahun 2003
H.    Kualitas Guru
1.      Ditingkatkan dengan adanya UU No. 14 Tahun 2005, untuk meningkatkan profesi guru
2.      Mempunyai ijazah sekurang-kurangnya ijazah S-1
I.       Pendidikan pada Masa Reformasi-Sekarang
1.      Anggaran pendidikan 20% dari APBN
2.      Adanya tunjangan untuk guru
3.      Adanya Pendidikan Profesi


***




 
REFERENSI

Kumpulan Presentasi Mata Kuliah Pendidikan Nasional Kelas II C PGSD Kampus III UNY
Catatan Selama Proses Perkuliahan

Posting Komentar

0 Komentar